Ahmad Rofiq Ungkap Pencapaian Partai Perindo di Pemilu 2024, Perolehan Kursi Lebih Merata

Ahmad Rofiq Ungkap Pencapaian Partai Perindo di Pemilu 2024, Perolehan Kursi Lebih Merata

Berita Utama | inews | Senin, 18 Maret 2024 - 16:51
share

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq mengungkapkan sejumlah capaian partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu di Pemilu 2024. Salah satunya adalah perolehan kursi di kabupaten dan kota yang lebih merata.

Menurutnya, pemerataan kursi yang diraih Partai Perindo naik dari 45 persen menjadi 60 persen dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

"Pemerataan kursi jauh lebih banyak dibanding dengan pemilihan sebelumnya. Kalau dulu hanya bersifat 45 (persen), jadi 60 persen dari 514 jumlah kabupaten kota," kata Rofiq di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

Selain itu, pencapaian lainnya adalah meningkatnya jumlah pimpinan DPRD yang berasal dari partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.

"Pencapaiannya, kalau dulu di Indonesia Perindo hanya mendapatkan satu pimpinan dewan sebagai ketua DPRD, sekarang ada di 4 kabupaten termasuk Kota Madiun, Labuhanbatu Selatan, Sumut dan lain-lain," ucapnya.

Dia meminta pemerintah untuk mengoreksi presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden. Hal ini agar pemilu dapat lebih demokratis dengan memberikan ruang terhadap calon-calon pemimpin yang berkualitas.

"Sudah sewajarnya PT harus dikoreksi juga. Jadi jika capres itu 0 persen dalam threshold itu sangat demokratis dan memberikan ruang yang sangat lebar bagi para calon presiden dan bagi rakyat yang lebih banyak memilih calon-calonnya. Tidak seperti sekarang rakyat dipaksa untuk memilih calon tertentu, itu merugikan," ucapnya.

Pria yang aktif dalam partai pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu meminta DPR untuk membuat UU yang memisahkan pelaksanaan pileg dan pilpres.

"Jika itu terjadi di 2029 maka tingkat kebrutalan pemilu juga akan terulang kembali, karena parpol itu juga akan menggunakan segala macam cara agar capresnya terpilih. Jika tidak maka dia tidak punya harapan turut serta dalam kekuasaan di periode lima tahun yang akan datang," tuturnya.

Topik Menarik