Kapolda dan Pangdam Kompak Kunjungi Lokasi Pengungsian Korban Banjir di Pantura Jateng

Kapolda dan Pangdam Kompak Kunjungi Lokasi Pengungsian Korban Banjir di Pantura Jateng

Berita Utama | semarang.inews.id | Minggu, 17 Maret 2024 - 15:50
share


GROBOGAN, iNewsSemarang.id Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dana Pangdam IV Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi mengunjungi lokasi pengungsian warga terdampak banjir di wilayah pantura Jawa Tengah, Minggu (17/3). Di antaranya wilayah Kabupaten, Grobogan, Pati, Kudus hingga Demak

Sebanyak 113 desa di 13 kecamatan dari total 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir akibat luapan air Sungai Lusi.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jateng menyempatkan diri untuk menyapa 170 orang pengungsi akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Grobogan.

Bapak ibu kalau ada yang dibutuhkan di tempat pengungsian ini, silahkan sampaikan, Saya dan Pak Pangdam sudah perintahkan Kapolres dan Pak Dandim untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi. Pengungsi adalah yang utama, kata Kapolda.

Kapolda Jateng menambahkan, dari pantauan udara menggunakan helikopter pihaknya telah melakukan pengecekan. Dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa aliran air sungai Lusi masih meluap dan deras.

Untuk antisipasinya, saya sudah koordinasi dengan Pangdam dan nanti siang akan kita lakukan rapat bersama BNPB, ujarnya.

Disampaikan Kapolda Jateng bahwa di wilayah Jawa Tengah terdapat 7 Kabupaten atau Kota yang terdampak banjir. Ketujuh wilayah tersebut diantaranya Pekalongan Kota, Kajen, Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara dan Blora.

Di Demak, Kapolda meminta pemerintah daerah hingga Polres segera melakukan kegiatan penyaluran bantuan sosial (Bansos) ke warga terdampak banjir.

Diketahui, beberapa tanggul sungai di Kabupaten Demak jebol akibat tidak dapat menahan luapan air. Bahkan, tanggul sungai wulan di Kecamatan Karanganyar yang baru saja selesai diperbaiki kini jebol kembali.

"Kegiatan yang mengarah pada bantuan sosial agar segera disalurkan ke warga terdampak banjir, karena mereka pasti membutuhkannya," katany.

Dia mengungkapkan, kebanyakan warga di pengungsian mulai terserang penyakit gatal-gatal, demam serta pilek. Untuk itu, warga diimbau agar segera memeriksakan kesehatan di posko yang sudah ada.

"Kesehatan para pengungsi juga harus diutamakan. Kami bersama instansi terkait akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjamin persediaan obat obatan cukup untuk korban banjir," ungkapnya.

Sementara, Kapolda Jateng menyebutkan saat ini ada 1.040 warga terdampak banjir Kudus sudah mengungsi. "Kami mengecek terkait dengan dampak banjir di wilayah Kudus, jadi ada 5 kecamatan, 23 desa yang terdampak, jumlah pengungsi ada sekitar 1.040 orang yang tersebar di 15 lokasi pengungsian," sebutnya.

Kapolda Jateng kembali menegaskan, pengungsi adalah nomor satu, karena itu dilakukan pengecekan terkait pendistribusian bantuan, kesehatan, dapur umum dan trauma healing.

Ini kami lakukan secara serentak sehingga masyarakat akan terbantu. Saya dengan Pangdam akan selalu koordinasi untuk bersama-sama dalam rangka mengatasi problem banjir, ujarnya.

Di Pati, Kapolda memberikan bantuan paket sembako serta mengecek dapur umum dan Layanan kesehatan gratis oleh Sie Dokkes Polresta Pati.

Diketahui, banjir di Desa Doropayung 438 rumah dan 1.249 orang terdampak banjir, dengan ketinggian air dalam rumah 5 cm-75 cm.

Kapolda menyampaikan, bahwa Polda Jateng beserta Kodam IV Diponegoro memprioritaskan wilayah yang terdampak banjir dengan membuat beberapa dapur umum, fasilitas fasilitas umum, pendistribusian bantuan sembako, termasuk peralatan peralatan bantuan yang lainya seperti perahu dan lain-lain, sehingga dapat mengurangi penderitaan masyarakat yang terdampak banjir.


Topik Menarik