Harga BBM Pertamax Cs Tak Naik per 1 Maret 2024

Harga BBM Pertamax Cs Tak Naik per 1 Maret 2024

Berita Utama | okezone | Kamis, 29 Februari 2024 - 05:30
share

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk tidak mengubah harga BBM non subsidi per 1 Maret 2024. Dengan demikian, harga BBM non subsidi tetap sama dengan bulan sebelumnya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, harga BBM non subsidi per 1 Maret 2024 tidak ada perubahan.

"Untuk harga BBM 1 Maret kemungkinan belum ada perubahan," kata Irto saat dikonfirmasi Okezone , Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Irto menambahkan, jika tidak ada penyesuaian harga BBM non subsidi maka akan berpengaruh kepada pendapatan perusahaan. Padahal, jika dilihat harga MOPS dan kurs naik yang menjadi acuan penetapan harga BBM non subsidi.

"Bila tidak ada penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengkoreksi potensi revenue perusahaan. Kita tunggu hasil evaluasinya ya," ujarnya.

Adapun untuk harga BBM non subsidi saat ini sejak 1 Januari 2024 di antaranya, Pertamax sebesar Rp12.950 per liter, Pertamax Green 95 sebesar Rp13.900 per liter, Pertamax Turbo sebesar Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter dan Pertamina Dex sebesar Rp15.100 per liter. Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5.

Sementara harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter dan solar subsidi Rp6.800 per liter.

Sebelumnya, pemerintah sudah mengirim sinyal bahwa harga BBM non subsidi akan naik pada awal Maret 2024 atau usai Pemilu 2024.

"Kalau saya cermati harga minyak naik lagi kayaknya mau ke sana, karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karen mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan, harga BBM non subsidi akan selalu tergantung dengan harga minyak dunia.

"Jadi kan kalau yang non subsidi ini kan ikut formula harga indeks minyak, sekarang minyak sudah USD82 per barel. Jadi dibanding sama tahun lalu ada kenaikan antara USD5-USD6 dan itu pasti mempengaruhi biaya produksi," katanya.

Topik Menarik