Menguak Alasan Kenapa Madura Dijuluki Pulau Garam
PULAU Madura di Jawa Timur populer dengan julukan Pulau Garam. Sebutan ini tentu sangat beralasan mengingat Madura merupakan salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia.
Madura seluas 5.379 kilometer persegi dengan populasi sekitar 4 juta jiwa, sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan petani garam.
6 Fakta Menarik Pulau Madura, Ternyata Pernah Jadi Negara Sendiri Dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, semuanya memiliki lahan tambak garam rakyat dan menghasilkan garam rakyat dalam jumlah yang besar.
Ada sekitar 15.347 hektar lebih lahan produksi garam di Madura dan mampu menghasilkan 900 ribu ton garam per tahun.
10 Rekomendasi Tempat Wisata di Sampang Madura 2023, Ada Spot Permata Tersembunyi Masyarakat Madura sudah memproduksi garam sejak beratus tahun lalu. Banyaknya lahan produksi garam di Madura karena didukung oleh faktor alam.
Mendikdasmen Sebut Digitalisasi Pembelajaran Capai 75 Persen dari Target 288 Ribu Smartboard
Megutip dari laman Indonesia Baik, keunikan alam Madura jarang dijumpai di pulau-pulau lain di Indonesia. Pulau ini punya musim kering lebih panjang, tak banyak sungai dan sumber air tawar, sehingga lebih mudah untuk memproduksi garam.
Daratan Madura relatif datar di sisi selatan, dengan dataran tinggi di tengah, dan pantai utara yang berbeda ketinggian. Suhu rata-rata Pulau Madura 26,9 derajat celsius, dengan kemarau panjang antara 4 sampai 5 bulan (rata-rata bulan kering 2 sampai 4 bulan).
Meski garam hanya dihasilkan di sepanjang pantai Selatan Madura. Sedikitnya sungai dan muara membuat kawasan selatan memiliki air laut berkadar garam tinggi.

Proses pembuatan garam rakyat di Pulau Madura kerap disebut cara Madurese atau cara orang Madura, yakni dengan kristalisasi air laut secara total. Garam diambil mulai dari lapisan terbawah hingga atas. Para petani garam secara tradisional memindahkan air laut antarmeja garam.










