Nasional |

JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memastikan akses jalan yang ada di wilayah Aceh hingga Sumatera telah dipulihkan dan tak ada hambatan di lintas timur dan barat. Selain itu, guna mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah terdampak, Operasi Modifikasi Cuaca pun terus dilakukan.

“Untuk akses jalan dan jembatan, ini update dari Kementerian PU, akses lintas timur dan lintas barat itu sudah tidak ada yang terhambat. Artinya, Banda Aceh–Medan sudah bisa dilewati, kemudian Banda Aceh hingga Nagan Raya terus ke bawah ini sudah bisa dilewati,” ujarnya, Selasa (30/12/2025).

Menurutnya, di lintas tengah masih ada akses dan jembatan yang terus dilakukan pekerjaan lantaran ada sejumlah titik longsoran yang cukup dalam sehingga membutuhkan waktu lama untuk recovery. Namun, secara keseluruhan penanganan recovery di titik banjir sudah 100 persen ditangani.

“Tentu saja segala daya dan upaya kita lakukan untuk percepatan pemulihan dari satu jalur lintas tengah ini. Lintas timur sudah selesai, lintas barat sudah selesai, dari timur ke tengah sudah selesai, dan dari barat ke tengah sudah selesai,” tuturnya.

“Jadi secara keseluruhan, dari Kementerian PU menyampaikan untuk recovery titik banjir itu sudah 100 persen, kemudian badan jalan putus itu 85 persen, longsoran sebagian jalan putus itu 86 persen, longsoran tebing sudah selesai 96 persen, titik longsoran yang sebelumnya 360 titik itu dalam satu bulan sudah selesai 335 atau 93 persen, titik jembatan putus sudah terhubung meskipun ada beberapa jembatan utamanya masih dalam proses perbaikan. Jumlah ruas jalan terdampak dari 38 sudah terselesaikan 34 atau 89,4 persen,” jelas Abdul Muhari.

Dia menerangkan, pembersihan dan normalisasi sungai pun terus dikebut karena hal itu menjadi kekhawatiran bersama. Hingga kini, kawasan Aceh–Sumatera masih sering terjadi hujan. Pasalnya, sejumlah sungai alurnya berubah secara total sehingga daya tampung sungai yang sebelumnya mampu menahan kapasitas hujan kini berpotensi meluap.

“Nah, ini ada beberapa titik selain kita lakukan Operasi Modifikasi Cuaca, normalisasi sungai ini sangat kita kebut dengan Kementerian PU dan TNI-Polri supaya kita sedikit demi sedikit bisa memaksimalkan, mengoptimalkan lagi daya tampung air di paru-paru drainase primer ini,” bebernya.

Dia memaparkan, pembersihan dan normalisasi sungai menjadi atensi lantaran di sejumlah titik sungai yang terdapat jembatan itu masih terdapat debris, baik kayu maupun barang-barang lain atau lumpur, yang bisa menghambat aliran air sehingga membuat air meluap.

“OMC masih terus kita lakukan. Saat ini Aceh 4 pesawat, Sumatera Utara 2 pesawat, dan Sumatera Barat 3 pesawat. Sekali lagi, atensi kita sebenarnya saat ini tidak hanya hujan ekstrem, karena hujan dengan intensitas sedang pun bisa menyebabkan banjir karena daya tampung dari drainase primer saat ini sangat terbatas,” katanya.  



Original Article


#nasional