9 Daftar Negara yang Ternyata Tidak Merayakan Tahun Baru Masehi
JAKARTA – Tidak semua negara di dunia menyambut pergantian tahun baru pada 1 Januari. Meski kalender Gregorian digunakan secara luas, sejumlah negara dan budaya memiliki sistem penanggalan sendiri yang menentukan waktu perayaan tahun baru mereka.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh tradisi agama, kalender kuno, hingga siklus alam dan pertanian. Dari perayaan air yang meriah hingga ritual religius yang penuh makna, berikut negara-negara yang tidak menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun baru, dirangkum dari Indian Express.
9 Daftar Negara yang Ternyata Tidak Merayakan Tahun Baru Masehi
1. China
Tahun Baru: Imlek (Festival Musim Semi)
Waktu: Antara 21 Januari–20 Februari
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting di China. Momen ini ditandai dengan berkumpulnya keluarga, pemberian angpao, pertunjukan barongsai, serta pesta kembang api. Perayaan berlangsung selama 15 hari dan ditutup dengan Festival Lampion.
2. India
Tahun Baru: Beragam sesuai wilayah
Waktu: Berbeda-beda tiap daerah
India tidak memiliki satu tanggal tunggal untuk tahun baru. Beberapa perayaan yang dikenal antara lain Ugadi di India Selatan, Vaisakhi di wilayah Punjab, serta Chaitra Navaratri yang menandai awal kalender Hindu. Semua perayaan ini berkaitan erat dengan kalender tradisional dan musim panen.
3. Iran
Tahun Baru: Nowruz
Waktu: 20 atau 21 Maret
Nowruz dirayakan saat ekuinoks musim semi dan telah berlangsung lebih dari tiga milenium. Tradisi ini melambangkan pembaruan hidup dan harapan baru, salah satunya melalui ritual haft-seen serta tradisi bersih-bersih rumah.
4. Ethiopia
Tahun Baru: Enkutatash
Waktu: 11 atau 12 September
Ethiopia menggunakan kalender sendiri yang berbeda sekitar tujuh tahun dari kalender Gregorian. Enkutatash dirayakan setelah musim hujan berakhir dengan upacara keagamaan, musik tradisional, dan perayaan keluarga.
5. Thailand
Tahun Baru: Songkran
Waktu: 13–15 April
Songkran dikenal luas sebagai festival air terbesar di dunia. Selain menjadi ajang hiburan, Songkran juga memiliki makna spiritual sebagai simbol pembersihan diri dan awal kehidupan baru.
6. Negara-negara Mayoritas Muslim
Tahun Baru: Hijriah
Waktu: 1 Muharram (kalender Islam)
Tahun Baru Islam dirayakan berdasarkan kalender lunar. Di banyak negara Muslim, peringatan ini lebih diisi dengan doa, refleksi diri, dan kegiatan keagamaan daripada pesta meriah.
7. Nepal
Tahun Baru: Bikram Sambat
Waktu: Pertengahan April
Nepal menggunakan kalender Bikram Sambat yang lebih maju dari kalender Masehi. Perayaan tahun baru diwarnai dengan festival budaya, arak-arakan, dan tradisi lokal, terutama di Kathmandu dan Bhaktapur.
8. Sri Lanka
Tahun Baru: Sinhala dan Tamil
Waktu: 13–14 April
Perayaan ini menandai perubahan musim dan akhir masa panen. Tradisinya meliputi permainan rakyat, ritual adat, serta penyajian makanan khas sebagai simbol kemakmuran.
9. Vietnam
Tahun Baru: Tết
Waktu: Sama dengan Tahun Baru Imlek
Tết merupakan perayaan terpenting di Vietnam. Selain berkumpul bersama keluarga, masyarakat juga melakukan penghormatan kepada leluhur, memasak hidangan tradisional, serta membersihkan rumah untuk menyambut keberuntungan.
Perbedaan waktu perayaan tahun baru ini menunjukkan betapa kayanya budaya dunia dalam memaknai pergantian waktu dan awal yang baru.






