Jepang Keluarkan Peringatan Megaquake Advisory, Amankah untuk Wisata?
JAKARTA, iNews.id - Jepang salah satu negara di Asia yang menjadi favorit untuk liburan kembali menjadi sorotan setelah dikeluarkannya megaquake advisory. Istilah ini muncul akibat gempa besar yang terjadi baru-baru ini hingga memicu kekhawatiran di kalangan wisatawan internasional.
Namun kondisi itu tidak lantas membuat Jepang menjadi destinasi yang tidak aman untuk dikunjungi. Dikutip dari Travel Weekly Asia, megaquake advisory bukanlah peringatan gempa besar akan segera terjadi.
Advisory ini lebih bersifat imbauan kesiapsiagaan, yang dikeluarkan berdasarkan analisis ilmiah jangka panjang terkait potensi gempa besar di masa depan.
Jepang sendiri memang dikenal sebagai negara dengan aktivitas seismik tinggi, sehingga sistem peringatan dini dan mitigasi bencana akrab di kehidupan sehari-hari.
Pemerintah Jepang dan otoritas kebencanaan menegaskan hingga saat ini tidak ada larangan perjalanan, penutupan wilayah wisata, maupun pembatasan masuk bagi turis asing. Operasional bandara, kereta cepat, hotel, dan objek wisata utama juga masih berjalan normal.
Artinya, Jepang masih menerima wisatawan seperti biasa. Apalagi negeri sakura ini merupakan salah satu negara paling siap menghadapi gempa di dunia.
Bangunannya dirancang dengan standar tahan gempa yang ketat, sistem transportasi dilengkapi mekanisme penghentian otomatis, dan masyarakat telah terlatih menghadapi situasi darurat. Bagi wisatawan, hal ini justru menjadi faktor penting yang membuat perjalanan ke Jepang relatif aman dibanding banyak negara lain yang berada di jalur gempa.
Meski demikian, wisatawan tetap disarankan untuk bersikap waspada dan terinformasi. Mereka dianjurkan memahami prosedur keselamatan dasar, memperhatikan arahan dari hotel atau otoritas setempat, dan mengikuti informasi resmi selama berada di Jepang.
Megaquake advisory ini juga tidak ditujukan khusus untuk wisatawan, tetapi sebagai bagian dari strategi nasional Jepang dalam meningkatkan kesiapsiagaan jangka panjang. Artinya, advisory ini tidak mengubah status keamanan destinasi melainkan mengingatkan semua pihak untuk selalu siap menghadapi kemungkinan bencana alam.
Selama tidak ada peringatan darurat aktif atau instruksi evakuasi, aktivitas wisata tetap dianggap aman.




