Kemenparekraf Fasilitasi Akses Pembiayaan Bisnis Kuliner Indonesia Mencapai SDGs

Kemenparekraf Fasilitasi Akses Pembiayaan Bisnis Kuliner Indonesia Mencapai SDGs

Travel | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 18:37
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi, mengadakan acara Kick Off FoodStartup Indonesia (FSI) 2024, di JW Marriot Yogyakarta, Kamis (2/5/2024). Kegiatan FoodStartup ini diselenggarakan dalam rangka memberikan akses pembiayaan bisnis kuliner.

FoodStartup Indonesia merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan untuk memberikan akses terhadap peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pendanaan bagi UKM Indonesia di bidang makanan dan minuman sejak 2016. Program ini telah mengurasi lebih dari 500 bisnis makanan dan minuman di Indonesia.

Pada FSI 2024, program ini mendukung peningkatan kapasitas para pengusaha dalam pengolahan dan distribusi makanan dan minuman baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui kerja sama dengan Badan POM. Selain itu, FSI juga menawarkan kesempatan kepada pengusaha kuliner terpilih untuk mengakses modal investasi hingga 16,5 juta dolar dari investor terkait, dengan lebih dari 1.000 SKU tersedia untuk membantu produk UKM mengakses pasar.

Program FSI 2024 terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu seminar/konferensi bagi pengusaha kuliner yang diisi oleh para ahli terkemuka, mentoring untuk Forum Pitching yang melatih pengusaha terpilih untuk mempresentasikan model bisnis mereka kepada calon investor, serta Final Pitch dan Networking Night untuk menghubungkan pengusaha kuliner dengan investor potensial.

Pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan melalui situs web FSI di www.Foodstartup.id dengan melengkapi data yang diminta. Syarat untuk mendaftar pada program FSI 2024 antara lain adalah menjadi WNI dengan usaha makanan dan minuman dan berdomisili di Indonesia, memiliki usaha makanan/minuman yang sudah berjalan, memiliki legalitas usaha dalam bentuk PT, PT Perorangan, atau CV, memiliki traksi transaksi bisnis minimal 1,5 Miliar per tahun, dan sedang mencari pendanaan, kemitraan strategis, atau akses pasar untuk usahanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat membuka acara tersebut mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, keunikan rasa dan berbagai macam rempah telah membawa masakan Indonesia ke sorotan global. Namun, akses terhadap pembiayaan sangat penting untuk kelangsungan bisnis kuliner Indonesia.

Oleh karena itu, tahun ini Kemenparekraf kembali membuka FoodStartup Indonesia, platform yang mendukung peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, dan pemasaran bagi pengusaha kuliner Indonesia yang kreatif, terutama yang berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGS).

"Saya ingin menyampaikan harapan kepada semua peserta acara ini agar terus memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024," ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani, mendorong pengusaha kuliner yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar program ini. "Kami berharap pelaksanaan FSI 2024 tahun ini dapat memberikan dampak dan manfaat yang seluas-luasnya bagi pengembangan bisnis kuliner Indonesia agar bisa Go Global serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh Sugeng Santoso (Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), Anggara Hayun Anujuprana (Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Didik Joko Pursito (Plt. Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan BPOM), Ibu Anita Verawati (Plh Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta), Bonnie Susilo (CEO PT. Ultima Rasa Akselerasi), Peter Shearer (Founder & CEO Wahyoo), dan Vincent Kusuma (CEO Vilo Gelato).

Setelah Yogyakarta, kegiatan FSI 2024 akan dilanjutkan pada 5 kota besar di Indonesia, yaitu Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.

Topik Menarik