Australia Mundur, Commonwealth Games Tak Lagi Relevan Di Era Modern?
AKURAT.CO, Keputusan Gubernur Negara Bagian Victoria, Australia, Daniel Andrews, untuk membatalkan wilayahnya sebagai tuan rumah Commonwealth Games 2026 tidak saja memberikan pekerjaan baru untuk mencari tuan rumah pengganti.
Namun juga memberikan isyarat tentang apakah pesta olahraga negara-negara bekas jajahan Inggris yang berada di bawah naungan persemakmuran (commonwealth) masih layak untuk dilaksanakan?
Pada 18 Juli lalu, Andrews menyatakan Victoria mundur sebagai tuan rumah Commonwealth Games karena ia menganggap pihaknya tak sanggup menanggung biaya perhelatan. Andrews mengatakan bahwa biaya penyelenggaraan naik dari perkiraan sampai ke angka tujuh miliar Dollar Australia.
BBC membahas situasi ini dengan menurunkan artikel tentang kemungkinan bahwa mundurnya Australia sebagai sinyalemen bahwa Commonwealth Games sudah tidak lagi relevan untuk dilaksanakan. Mundurnya Australia Bisa Menjadi Lonceng Kematian, tulis BBC.
Sejumlah alasan yang dikemukakan di antaranya adalah soal kesejarahan pesta olahraga multicabang yang sudah berlangsung hampir satu abad tersebut. Digelar pertama kali di Hamilton, Kanada, 16-23 Agustus 1930, dengan nama British Empire Games, Commonwealth Games ditujukan untuk membangun solidaritas negara-negara koloni Inggris.
Anggapan bahwa Commonwealth Games merupakan sisa-sisa penjajahan telah menjadi wacana dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan legenda atletik dunia asal Jamaika, Usain Bolt, pernah mengejek Commonwealth Games 2014 yang diselenggarakan di Glasgow meski sang atlet belakangan menganggap media memelintir ucapannya.
Ini seperti s****h, kata Bolt ketika itu.
Dari segi kompetisi, semakin hari Commonwealth Games tidak lagi menjadi prioritas bagi atlet papan atas. Dalam beberapa perhelatan terakhir, misalnya, para bintang dunia di atletik seperti Andre De Grasse, Shelly-Ann Frasser-Pryce, dan Shericka Jackson tak ambil bagian.
Namun, lebih dari itu adalah posisi Australia yang memilih mundur membuat perhelatan ini semakin memudar kelayakannya. Australia adalah negara paling mendukung Commonwealth Games dibuktikan dengan lima kali menjadi tuan rumah sebagai tuan rumah terbanyak sepanjang sejarah.
Australia juga tercatat sebagai negara paling dominan dengan menjadi juara umum sebanyak 14 kali. Bandingkan dengan Inggris yang berada di posisi kedua dengan tujuh kali menjadi juara umum.
Pada saat yang sama, Australia di era terkini berbeda dengan Australia di tahun 1930-an. Dalam arti warga Australia yang tidak memiliki darah Inggris tidak terlalu merasa punya kepentingan untuk pesta olahraga persemakmuran empat tahunan tersebut.
Pun demikian, mereka yang menyayangkan Commonwealth Games adalah para atlet yang membutuhkan jam terbang. Terutama bagi mereka yang mencari jalan untuk bisa tampil di ajang lebih besar seperti olimpiade.[]







