Memilukan, Bocah 5 Tahun Tewas Terjepit Travelator di Resor Ski Jepang
JAKARTA, iNews.id – Sebuah insiden memilukan terjadi di resor ski kawasan Otaru, Hokkaido, Jepang utara. Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tangannya terjepit travelator atau jalur jalan otomatis yang biasa digunakan pengunjung resor.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Ibu korban menjadi pihak pertama yang menghubungi petugas pemadam kebakaran setelah menyadari anaknya terjebak di travelator yang menghubungkan area parkir menuju lereng ski.
Korban diketahui bernama Hinata Goto, bocah asal Sapporo. Menurut keterangan awal, Hinata terjatuh saat mencoba turun dari travelator tersebut, lalu tangan kanannya tersangkut di bagian mesin yang terus bergerak.
Travelator itu disebut tidak dilengkapi pegangan tangan, kondisi yang dinilai berisiko terutama bagi anak-anak. Situasi semakin genting karena sistem penghentian darurat otomatis pada alat tersebut tidak langsung bekerja saat tangan korban terjepit.
Akibatnya, ibu Hinata harus menekan tombol darurat secara manual untuk menghentikan travelator. Pihak pengelola resor mengakui meski alat tersebut telah menjalani pemeriksaan rutin pada hari yang sama, sistem keselamatan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Travelator itu sebenarnya dirancang untuk berhenti otomatis jika terdeteksi benda asing yang tersangkut. Namun dalam kejadian ini, sistem tersebut gagal merespons, sehingga staf resor tidak dapat segera menolong korban.
Petugas darurat yang tiba di lokasi terpaksa membongkar sebagian peralatan travelator untuk mengeluarkan Hinata. Sayang, meski upaya penyelamatan telah dilakukan, nyawa bocah tersebut tidak dapat diselamatkan.
Seorang perwakilan resor ski menyampaikan permohonan maaf mendalam atas insiden tragis tersebut. Mereka berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan mengambil langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Polisi setempat bersama pihak resor juga menjelaskan bahwa travelator berbentuk ban berjalan itu telah dipasang sekitar enam tahun lalu dan memiliki panjang kurang lebih 30 meter.
Pasca kejadian, aktivitas resor ski tetap berjalan normal. Namun, travelator tempat terjadinya insiden ditutup sementara untuk keperluan investigasi dan evaluasi sistem keselamatan.







