Ciri-ciri Manusia Purba Berdasarkan Jenisnya yang Ditemukan di Indonesia

Ciri-ciri Manusia Purba Berdasarkan Jenisnya yang Ditemukan di Indonesia

Travel | BuddyKu | Rabu, 12 Juli 2023 - 21:11
share

JAKARTA, iNews.id - Inilah ciri-ciri manusia purba berdasarkan jenisnya yang ditemukan di Indonesia. Manusia purba dan kehidupan pada zaman praaksara merupakan dua elemen penting dalam sejarah Indonesia.

Kehadiran manusia purba telah banyak ditemukan oleh arkeolog di berbagai bagian dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai bukti autentik seperti fosil, ukiran, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya, telah menguatkan keberadaan manusia purba di Indonesia.

Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai berbagai jenis manusia purba yang ada di Indonesia, yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X: Kehidupan Manusia Purba dan Asal Usul Nenek Moyang, yang disusun oleh Mariana.

Ciri-ciri Manusia Purba Berdasarkan Jenisnya yang Ditemukan di Indonesia

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Meganthropus Palaeojavanicus, juga dikenal sebagai Meganthropus, merupakan jenis manusia purba tertua yang diketahui.

Fosil manusia purba ini ditemukan di Sangiran (Sragen) sekitar tahun 1936, di lembah sungai Bengawan Solo, pada lapisan Pleistosen. Fosil Meganthropus ditemukan oleh arkeolog Belanda, Van Koenigswald.

Meganthropus Paleojavanicus memiliki karakteristik sebagai berikut:

-Mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanan.
-Tidak memiliki dagu, yang membuatnya lebih menyerupai kera.
-Memiliki tonjolan tajam pada bagian kepala.
-Memiliki tulang pipi yang tebal dan tonjolan yang mencolok di daerah kening.
-Gigi, rahang, dan otot kunyah yang kuat.
-Postur tubuh tegap.

2. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus diyakini telah eksis di Indonesia sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertama Pithecanthropus Erectus berupa bagian geraham yang ditemukan di Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi oleh Eugene Dubois pada tahun 1890.

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus meliputi:

-Volume otak sekitar 750-1350 cc, lebih besar daripada Meganthropus.
-Tinggi tubuh sekitar 155-180 cm.
-Postur tubuh tegap, tetapi tidak sekuat Meganthropus.
-Rahang dan gigi geraham yang kuat.
Hidung tebal.
-Tonjolan kening yang kuat dan horizontal yang terbentuk dari tepi ke tepi dahi.
-Wajah menonjol ke depan dengan dahi yang condong ke belakang.
-Tonjolan pada bagian belakang kepala.
-Alat tengkuk dan pengunyah yang kuat.

3. Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis, sejenis manusia purba, juga ditemukan di daerah Mojokerto. Fosil manusia purba ini pertama kali ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1939. Penemuan awalnya adalah fosil tengkorak seorang anak manusia purba yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis meliputi:

--Tulang pipi dan alat pengunyah yang kuat.
Tulang kening yang kuat, menonjol, dan membesar hingga mencapai area pelipis.
-Muka menonjol ke depan.
-Tulang kepala belakang tampak menonjol dengan postur tubuh tegap.
-Tinggi badan antara 165-180 cm.
-Otot tengkuk yang kuat.
-Volume otak antara 650-1.000 cc.

4. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis, fosilnya ditemukan di daerah Ngandong, Blora, dan dinamakan demikian karena ditemukan di sekitar Bengawan Solo. Jenis manusia purba ini merupakan pemakan tumbuhan dan juga sering berburu hewan untuk dimakan.

Penemuan fosil Pithecanthropus Soloensis terjadi selama periode 1931 hingga 1933 oleh Van Koenigswald dan Openorth.

Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis adalah sebagai berikut:

-Volume otak antara 750-1350 cc.
-Tinggi badan sekitar 165-180 cm.
-Memiliki postur tubuh yang tegap, namun tidak -sekuat Meganthropus.
Terlihat tonjolan kening yang lebar dan membentang secara horizontal di sepanjang area pelipis.
-Hidung yang lebar tanpa dagu.
-Gigi geraham dan rahang yang besar.
-Makanan yang dikonsumsinya meliputi daging hasil berburu dan tumbuhan.

5. Homo Soloensis

Homo Soloensis ditemukan oleh Weidenreich dan Koenigswald pada tahun 1931, diperkirakan hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu.

Ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis meliputi:

-Volume otak antara 1000-1300 cc, menyerupai manusia modern.
-Tinggi tubuh antara 130-210 cm.
-Wajah yang tidak menonjol ke depan.
-Berjalan dengan tegap menggunakan kedua kaki, menunjukkan kemampuan berjalan yang lebih sempurna.
-Otot tengkuk mengalami pengurangan ukuran.

6. Homo Wajakensis

Homo Wajakensis hidup pada zaman yang lebih modern, ditandai dengan penemuan peralatan yang sejajar dengan fosil ini. Fosil Homo Wajakensis ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis mencakup:

-Hidung lebar dan mulut menonjol.
-Wajah lebar dan datar.
-Bentuk tengkorak bulat.
-Sedikit tonjolan pada dahi yang mencolok.

7. Homo Floresiensis

Homo Floresiensis yang ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, diyakini telah ada sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Manusia purba jenis ini mampu hidup berdampingan dengan jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis meliputi:

-Postur tubuh tegap.
-Berjalan dengan menggunakan dua kaki (bipedal).
-Tinggi tubuh sekitar 1 meter.
-Volume otak sekitar 417 cc.
-Tidak memiliki dagu.

8. Homo Sapiens

Homo Sapiens merupakan jenis manusia purba yang terakhir ditemukan dan memiliki kemiripan dengan manusia modern saat ini. Homo Sapiens telah mengembangkan kehidupan sosial dan kemampuan berpikir cerdas. Bentuk tubuhnya juga mirip dengan manusia modern.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens mencakup:

-Tinggi tubuh berkisar antara 130-210 cm.
-Berat tubuh antara 30-150 kg.
-Volume otak antara 1000-2000 cc.
-Reduksi pada gigi, rahang, dan otot kunyah -sehingga muncul dagu pada rahang bawah.
-Ukuran otot dan tulang menjadi lebih kecil.
-Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi.

Demikianlah, penjelasan tentang ciri-ciri manusia purba berdasarkan jenisnya yang ditemukan di Indonesia.

Topik Menarik