Sejarah dan Profil BIRD (Blue Bird), Salah Satu Emiten Transportasi Indonesia

Sejarah dan Profil BIRD (Blue Bird), Salah Satu Emiten Transportasi Indonesia

Travel | BuddyKu | Senin, 26 Juni 2023 - 14:15
share

IDXChannel Banyak orang yang belum mengetahui sejarah dan profil BIRD (Blue Bird Tbk) yang jadi salah satu emiten transportasi di Indonesia.

BIRD adalah kode emiten dari perusahaan PT Blue Bird Tbk yang melantai di bursa efek. Perusahaan ini bergerak di bidang transportasi taksi, menyediakan layanan transportasi dan merupakan bagian dari Blue Bird Group.

Sejarah BIRD

Blue Bird sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang di dunia transportasi taksi di Indonesia. Hingga saat ini, Blue Bird diketahui sudah beroperasi di berbagai daerah, meliputi Jakarta, Cilegon, Serang, Manado, Bandung, Medan, Palembang, Pekanbaru, hingga Batam.

Dilansir dari situs resminya, Blue Bird didirikan secara resmi pada 1972 oleh Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Pada tahun tersebut, terdapat 25 armada Bluebird Holden Torana mengaspal di Jakarta untuk menjadi membantu mobilitas masyarakat kala itu. Bahkan, Blue Bird menjadi taksi pertama yang menggunakan sistem tarif berdasarkan argometer.

Seiring berjalannya waktu, armada Blue Bird semakin lengkap dengan berbagai teknologi maju pada masanya, seperti penggunaan A/C pada 1981 hingga Computerized System untuk Call Center yang mulai diaplikasikan pada 1994.

BIRD mulai melantai di bursa efek secara resmi pada 5 November 2014 lalu dengan melepas sebanyak 376.500.000 saham penawaran, dengan saham pendiri sebanyak 2.125.600.000. Dengan harga penawaran sebesar Rp6.500 per lembar, BIRD berhasil mendapatkan dana sebesar Rp2.447.250.000.000 dari IPO-nya.

Profil BIRD

Setelah mengetahui sejarah dari BIRD, bagaimana dengan profil BIRD atau PT Blue Bird Tbk tersebut? Saat ini, perusahaan tersebut memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jl. Bojong Indah Raya No. 6 Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat (11740).

Para pemegang saham kendali dari BIRD yang memiliki lebih dari 5% saham perusahaan, antara lain PT.Pusaka Citra Djokosoetono sebesar 28,3%, Purnomo Prawiro sebesar 11,4%, Kresna Priawan Djokosoetono sebesar 6,2%, Sigit Priawan Djokosoetono sebesar 6%, Indra Priawan Djokosoetono sebesar 5,8%, dan Adrianto Djokosoetono dengan jumlah persentase mencapai 5,2%. Berikut adalah beberapa jajaran Komisaris dan juga Direksi dari PT Blue Bird Tbk:

  1. Komisaris Utama: Noni Sri Ayati Purnomo
  2. Wakil Komisaris Utama: Kresna Priawan Djokosoetono
  3. Komisaris: Bayu Priawan Djokosoetono, Gunawan Surjo Wibowo, Sri Adriyani Lestari
  4. Komisaris Independen: Alamanda, Setyo Wasisto, Rinaldi Firmansyah, Budi Setiyadi
  5. Presiden Direktur: Sigit Priawan Djokosoetono
  6. Direktur: Adrianto Djokosoetono, Irawaty Salim
  7. Presiden Komite Audit: Rinaldi Firmansyah, Setyo Wasisto
  8. Komite Audit: Serena K. Ferdinandus, Pradana Ramadhian Gandasubrata, Agung Nugroho Soedibyo

Dari jajaran komisaris dan direksi di atas, terdapat beberapa perubahan yang telah disetujui melalui RUPST BIRD pada 22 Juni 2023 lalu. PT Blue Bird Tbk menunjuk Adrianto Djokosoetono sebagai Direktur Utama untuk menggantikan Sigit Priawan Djokosoetono yang telah habis masa jabatannya dan saat ini mengisi posisi sebagai Wakil Direktur Utama dari perseroan.

Selain itu, pada RUPST tersebut, para pemegang saham juga sepakat untuk menunjuk Bayu Priawan Djokosoetono sebagai Komisaris Utama dan Sri Adriyani Lestari sebagai Wakil Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk.

Itulah sedikit informasi mengenai sejarah dan profil BIRD (Blue Bird Tbk) yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.

Topik Menarik