17 Oleh-oleh Khas Palembang, Unik Dan Lezat Untuk Dibawa Pulang
AKURAT.CO Palembang merupakan kota yang terkenal akan kulinernya yang lezat dan beragam. Untuk kamu yang memiliki kampung di Palembang atau hanya berlibur di kota ini, jangan bingung memilih oleh-oleh khas Palembang.
Oleh-oleh khas Palembang yang tahan lama sangat banyak sehingga menarik untuk para wisatawan untuk membelinya.
Pempek, tekwan dan kemplang merupakan oleh-oleh khas Palembang yang sudah terkenal ke seluruh nusantara. Namun ternyata masih banyak lagi jenis makanan lainnya, lho .
Mulai dari makanan ringan, camilan, makanan berat, restoran bintang lima sampai pedagang kaki lima, dijamin enak dan tidak akan mengecewakan perut dan lidah.
Oleh-oleh khas Palembang
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa (25/4/2023), berikut oleh-oleh khas Palembang yang bisa kamu bawa pulang:
1. Burgo
Burgo berasal dari tepung sagu dan tepung beras yang diberi siraman kuah santan ditambah dengan suwiran ayam dan telur rebus. Bentuknya seperti lontong tetapi terbuat dari tepung sagu serta tepung beras.
Rasanya gurih karena campuran rempah-rempah seperti santan, lengkuas, bawang putih, kemiri, kunyit dan ketumbar.
2. Lempok Durian
Lempok durian terbuat dari daging buah durian asli dengan gula sebagai pengawet alami. Rasanya sangat legit dan cocok dibawa pulang.
Mirip dengan dodol, namun tekstur lempok lebih padat dan tidak terlalu lengket daripada dodol durian. Bahan pembuatannya pun tidak banyak, hanya buah durian asli serta gula aren.
3. Tekwan
Tekwan dijuluki sebagai bakso khas Palembang karena disajikan bersama bakso ikan, mi putih, kuah bening dan rasa khas dari sari kelapa udang dan daun bawang.
Tekwan sendiri diolah dari bahan utama yaitu ikan dengan tambahan tepung tapioka. Biasanya dalam penyajiannya bisa ditambahkan aneka topping sesuai selera, seperti taburan soun, daun bawang, bawang goreng, potongan jamur kuping dan irisan bengkoang.
4. Engkak Ketan
Engkak ketan terbuat dari telur bebek dengan ketan sebagai campuran bahan utama. Daya tahan makanan ini cukup awet karena penggunaan gula yang tidak sedikit.
Umumnya kue engkak ketan disajikan hanya pada acara-acara tertentu seperti upacara adat dan hari besar keagamaan, namun kini bisa ditemukan di toko lokal oleh-oleh khas Palembang.
5. Tempoyak
Makanan khas Palembang ini merupakan hasil fermentasi durian yang disajikan dengan cukup unik,disajikan sebagai bumbu pelengkap sajian utama seperti ikan atau ayam suwir. Rasanya yang asam dan aroma khasnya yang cocok digunakan sebagai pelengkap hidangan utama.
Tempoyak umumnya digunakan sebagai salah satu makanan pendamping nasi, masyarakat Palembang sering menggunakannya sebagai lauk untuk makanan pokok.
6. Kerupuk Pecah Seribu
Kerupuk pecah seribu terbuat dari ikan tenggiri. Disebut pecah seribu karena tekstur kerupuk yang pecah secara merata ketika disantap.
7. Kue Maksuba
Tampilannya kue maksuba hampir mirip seperti kue lapis, maka dari itu disebut kue lapis khas Palembang.Kue ini terkenal karena merupakan suguhan utama untuk tamu yang berkunjung ke Palembang.
Bahan utama pembuatan kue maksuba antara lain telur, mentega, susu kental manis, gula pasir dan esens vanila.
8. Laksan
Laksan terbuat dari tepung sagu dan ikan dengan rasa yang hampir menyerupai pempek. Kuah laksan yang bersantan seperti kuah lontong dengan warna kemerahan membuatnya lebih gurih daripada pempek.
Gabungan antara pempek dan burgo ada pada sajian laksan yang terbuat dari ikan dan tepung sagu. Laksan semakin terasa nikmat berkat tambahan udang kering, bawang goreng, serta rempah yang khas.
9. Pempek
Pempek sendiri merupakan kuliner yang dibuat dengan bahan utama ikan dengan sagu. Sebagai tambahan pelengkap, makanan ini dikombinasi dengan udang, tahu, telur dan lain-lain.
Pempek dipadukan dengan kuah yang terbuat dari gula merah yang dicampur dengan garam, bawang putih, cabe serta udang ebi.
10. Malbi
Berbahan dasar utama daging sapi menjadikannya mirip semur daging. Namun, rempah yang digunakan lebih beragam sehingga rasanya lebih gurih.
Biasanya malbi disajikan dengan nasi putih hangat, lontong ataupun ketupat. Malbi merupakan makanan khas hari raya Idul Adha di kota Palembang. Rasanya enak dengan daging yang lembut dan kuah yang kental.
11. Sambal Lingkung
Sambal lingkung merupakan makanan khas Kota Wong Kito Galo, salah satu wilayah kota Palembang.
Bentuknya kering seperti abon, bahan utamanya terbuat dari dua ikan yang melimpah di Palembang, yaitu tenggiri dan gabus.
Untuk mempertahankan cita rasa sambal yang pedas, ditambahkan pula cabai. Sambal lingkung biasa dinikmati sebagai campuran atau topping tambahan untuk bubur, nasi dan roti.
12. Gulo Puan
Bahan pembuatan utama gulo puan adalah gula dan susu kerbau rawa yang dipanaskan selama lima jam dan ditambahkan gula pasir. Setelah matang, teksturnya agak berpasir dengan rasa manis yang pekat.
Gulo puan konon merupakan makanan yang dikonsumsi oleh para bangsawan. Sekarang disajikan sebagai selai untuk dioleskan pada roti atau pisang goreng untuk teman minum kopi.
13. Kue Delapan Jam
Asal penamaan kue ini dikarenakan pengolahannya yang memakan waktu sekitar delapan jam.Bentuknya seperti kue lapis berwarna coklat pekat dengan tekstur yang lembut. Rasanya legit dan beraroma wangi.
Bahan utama kue ini adalah telur bebek, susu kental manis, mentega dan gula pasir yang dimasak dengan cara dikukus.
14. Kemplang
Kerupuk kemplang terbuat dari bahan yang sama dengan pempek lenjer. Terdapat dua pilihan kemplang yaitu kemplang goreng dan juga kemplang bakar.
Kemplang goreng biasanya berukuran kecil seperti kerupuk ikan, sedangkan kemplang bakar berukuran lebih besar.
Kerupuk ini biasa dimakan bersama sambal kecap khas Palembang yang pedas ataupun saus. Rasa gurih serta pedas dari sambal semakin menambah nikmat kerupuk ini.
15. Ikan Salai
Olahan ikan satu ini bisa menjadi buah tangan yang sangat awet karena proses pembuatannya dengan cara pengasapan sehingga rasa dan aroma ikan terasa begitu khas.
Ikan salai biasa berbahan baku ikan tenggiri, namun bisa juga menggunakan ikan patin, gabus, atau tongkol.
Cara membuatnya pertama ikan dibelah dan dipipihkan lalu diberi bumbu baru selanjutnya diasapi.
16. Kue Kojo
Bolu atau kue Kojo merupakan kue pandan atau suji khas Palembang. Kojo berarti kemojo atau kamboja. Namanya diambil karena bentuk loyang kue yang menyerupai bunga kamboja.
Kue ini banyak dihidangkan di acara-acara adat Palembang. Warna hijaunya yang khas menjadikan kue tradisional juga salah satu oleh oleh khas Palembang yang cukup terkenal.
Bahan kue menggunakan telur bebek, mentega dan daun pandan atau daun suji. Daun inilah yang membuat kue kojo memiliki aroma harum yang berbeda dari kue tradisional Palembang lainnya.
17. Bolu Suri
Bolu suri merupakan versi lain dari Bika Ambon yakni Bolu Suri. Namun berbeda dengan makanan khas Medan itu, bolu suri ini memiliki rasa lebih gurih dan manis.
Adonannya pun tidak memakai daun serai dan daun jeruk hanya telur ayam atau bebek. Meski begitu makanan ini sangat awet dan tahan lama sehingga cocok menjadi oleh-oleh.


