Jadi Tradisi Lebaran, Ternyata Salam Tempel Ada sejak Zaman Dahulu
JAKARTA, celebrities.id - Salam tempel merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu, terutama untuk anak-anak di hari raya Idul Fitri.
Budaya \'berbagi\' ini tidak lagi terlepas hari kemenangan, di samping menikmati sajian khas yang menggugah selera.
Tapi tahu kah Anda jika budaya ini sudah ada sejak zaman dulu? Seperti apa sejarahnya? Baca ulasannya di bawah ini.
Dikutip dari akun Instagram Pesona Indonesia, Rabu (19/4/2023) ternyata tradisi berbagi angpao atau salam tempel telah ada sejak zaman pemerintahan Dinasti Fatimiyah (910-1171 Masehi).
Di zaman itu, pemberian tak hanya sekedar menggunakan uang tetapi juga bisa berupa kain, pakaian, permen dan yang lainnya.
Setelah itu di zaman kekhalifahan Ottoman (1517-1924 Masehi), salam tempel menggunakan uang jadi hal yang umum.
Dengan alasan, pemberian menggunakan uang lebih simpel dan fleksibel.
Tentunya tak hanya ada di Indonesia, praktik atau tradisi salam tempel ini juga dilakukan di negara lain salah satunya seperti Arab.
Masyarakat Arab, mengenal tradisi ini dengan istilah eidiyah. Setelah menunaikan salat Idul Fitri, mereka akan berkumpul di masjid, bersalam-salaman, dan memberi hadiah.
Makna dari Salam Tempel
Salam tempel memiliki makna tersendiri, sebagi wujud syukur dari rezeki yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
Tak hanya itu, pemberian salam tempel kepada anak bisa diartikan sebagai bentuk hadiah dari orang tua kepada anak-anak mereka, yang sudah mencoba menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
Hal tersebut juga bisa menjadi contoh kepada anak-anak untuk saling berbagi kepada sesama.




