Tragedi Labuan Bajo, Kemenpar dan Kedubes Spanyol Fokus Pencarian Fernando Martin dan Keluarga
JAKARTA - Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk melakukan pendampingan dan koordinasi lintas sektor secara intensif pascainsiden kecelakaan kapal wisata phinisi yang terjadi di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (26/12/2025). Insiden tersebut menyita perhatian publik karena melibatkan wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas musibah tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Basarnas, Kementerian Luar Negeri, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, otoritas kesyahbandaran, pemerintah daerah setempat, hingga Kedutaan Besar Kerajaan Spanyol di Jakarta,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/12/2025).
(Foto : Kemenpar)
Insiden ini bermula ketika Kapal Phinisi Putri Sakina tenggelam di perairan Selat Padar. Kapal tersebut diduga terkena gelombang setinggi sekitar dua meter yang menyebabkan mesin mati.
Dari total penumpang dan awak kapal, tujuh orang berhasil diselamatkan. Namun hingga kini, empat wisatawan warga negara Spanyol masih dinyatakan hilang dan diduga terjebak di dalam kamar kapal.
Keempat warga negara Spanyol tersebut adalah Fernando Martin Careras, pelatih sepak bola wanita Valencia CF, beserta tiga anaknya. Proses pencarian terhadap para korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Menteri Pariwisata menugaskan Staf Ahli Menteri serta pejabat Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk berada langsung di lapangan. Mereka bertugas memantau situasi dan berkoordinasi dengan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilaksanakan oleh Basarnas.
“Kami telah mengirimkan Staf Ahli Menteri serta pejabat Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk secara langsung memantau dan berkoordinasi dengan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilaksanakan oleh Basarnas di lapangan,” kata Widiyanti.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta untuk menyampaikan empati dan duka cita, sekaligus menawarkan dukungan yang dibutuhkan. Menteri Pariwisata juga menugaskan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Kepala Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, serta Direktur Politeknik Pariwisata Bali untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga korban, dengan tetap menghormati persetujuan keluarga dan koordinasi dengan pihak kedutaan.
Menurut Menteri Widiyanti, berdasarkan informasi dari Pemerintah Spanyol melalui Kedutaan Besar Spanyol, fokus utama saat ini adalah memaksimalkan pencarian terhadap empat korban yang masih dinyatakan hilang.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), operasi pencarian akan dilanjutkan selama tujuh hari, dengan evaluasi berkala berdasarkan kondisi cuaca dan keselamatan tim di lapangan.



