Pengawetan Makanan Suhu Tinggi Dapat Dilakukan Dengan Cara Apa Saja? Simak 3 Caranya!
Pengawetan makanan suhu tinggi adalah teknik pengawetan makanan yang umum digunakan untuk menjaga keamanan dan kualitas makanan. Yuk simak cara pengawetan makanan suhu tinggi yang biasa dilakukan.
Teknik pengawetan makanan suhu tinggi melibatkan pemanasan makanan pada suhu yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya yang dapat membusuk atau merusak makanan.
Terdapat 3 cara pengawetan makanan suhu tinggi, yaitu blansing, sterilisasi, dan pasteurisasi. Simak ketiga caranya beserta manfaatnya di bawah ini.
- Metode Blansing
Blansing merupakan salah satu metode pengawetan makanan dengan cara merebus makanan dalam air selama beberapa menit. Tujuan dari blansing adalah untuk mematikan enzim atau mikroorganisme yang dapat merusak kualitas makanan. Metode ini sering digunakan pada sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Proses blansing dilakukan dengan cara merebus air dalam panci hingga mendidih. Kemudian, makanan yang akan diawetkan dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam air mendidih tersebut. Makanan direbus selama beberapa menit, tergantung pada jenis makanan dan ukurannya. Setelah itu, makanan dicelupkan ke dalam air es untuk mendinginkan.
Blansing memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Dengan membunuh enzim dan mikroorganisme pada makanan, blansing dapat meningkatkan daya tahan makanan. Makanan yang telah diblansing dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama tanpa takut cepat rusak.
Proses blansing dapat membantu mempertahankan warna dan tekstur makanan. Enzim yang dapat merusak warna dan tekstur makanan akan dimatikan, sehingga makanan akan tetap terlihat segar dan menarik.
Dengan membunuh mikroorganisme pada makanan, blansing dapat membuat makanan lebih aman dikonsumsi. Risiko keracunan makanan atau infeksi dari mikroorganisme pada makanan dapat dikurangi.
Meskipun blansing dapat membantu dalam pengawetan makanan, namun tidak selalu efektif untuk semua jenis makanan. Ada beberapa jenis makanan yang tidak cocok untuk diblansing, seperti daging, ikan, dan makanan yang mengandung lemak. Selain itu, metode pengawetan lain seperti pembekuan dan pengawetan dengan pengeringan atau pengasapan dapat lebih efektif untuk beberapa jenis makanan.
- Metode Sterilisasi
Metode sterilisasi adalah salah satu cara untuk mengawetkan makanan yang bertujuan untuk membunuh semua jenis mikroorganisme dalam makanan, baik itu bakteri, virus, atau jamur. Proses sterilisasi biasanya dilakukan pada makanan yang akan disimpan dalam jangka waktu yang lama, seperti kaleng makanan, botol, atau kemasan vakum.
Proses sterilisasi makanan biasanya dilakukan dengan menggunakan tekanan tinggi dan suhu tinggi. Ada beberapa metode sterilisasi makanan yang umum digunakan, yaitu:
Metode ini biasanya digunakan pada produk makanan dalam kemasan tertutup, seperti kaleng atau botol. Makanan dimasukkan ke dalam wadah dan kemudian diletakkan dalam mesin autoklaf yang dapat mencapai suhu dan tekanan tinggi. Proses ini dapat membunuh semua mikroorganisme dalam makanan dan membuatnya tahan lama.
Proses pemanasan dapat dilakukan dengan cara merebus, memanggang atau mengukus makanan dalam waktu yang lama pada suhu tinggi. Pemanasan dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya dalam makanan, tetapi juga dapat mengubah tekstur dan rasa makanan.
Metode ini menggunakan sinar gamma atau elektron untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan. Radiasi dapat digunakan untuk mengawetkan makanan seperti daging dan ikan, tetapi juga dapat mengubah sifat makanan seperti warna dan tekstur.
Metode ini melibatkan penggunaan bahan kimia seperti asam benzoat atau formalin untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan. Namun, metode ini kurang disukai karena bahan kimia yang digunakan dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Meskipun metode sterilisasi dapat membunuh semua jenis mikroorganisme dalam makanan, namun terkadang dapat mengurangi nilai gizi dan kualitas makanan. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode sterilisasi yang tepat untuk jenis makanan yang akan diawetkan.
- Metode Pasteurisasi
Pasteurisasi merupakan metode pemanasan makanan pada suhu yang tinggi selama beberapa saat untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Teknik ini sering digunakan untuk produk susu atau jus. Makanan dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa waktu, kemudian didinginkan dan dikemas dalam wadah yang kedap udara.
Metode pasteurisasi pertama kali ditemukan oleh Louis Pasteur pada abad ke-19 dan kini telah menjadi metode pengawetan makanan yang paling umum digunakan. Proses pasteurisasi pada dasarnya melibatkan memanaskan makanan pada suhu tinggi selama periode waktu yang singkat untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada makanan.
Meskipun pasteurisasi umumnya digunakan pada produk susu seperti susu segar, yoghurt, dan keju, teknik ini juga digunakan pada berbagai jenis makanan seperti jus buah, saus, kaldu, dan lain sebagainya. Beberapa jenis makanan seperti makanan kaleng dan makanan kering juga sering dipasteurisasi untuk memastikan produk tersebut bebas dari mikroorganisme yang dapat merusaknya.
Proses pasteurisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menggunakan pemanas dengan suhu tinggi, sinar ultraviolet, atau radiasi. Beberapa jenis makanan mungkin membutuhkan suhu yang lebih tinggi atau waktu pasteurisasi yang lebih lama tergantung pada jenis mikroorganisme yang ingin dibunuh dan suhu yang dibutuhkan untuk membunuhnya.
Salah satu keuntungan pasteurisasi adalah dapat mempertahankan kualitas nutrisi dan rasa makanan, sementara menghilangkan bakteri dan mikroorganisme yang merusak. Namun, penting untuk diingat bahwa pasteurisasi bukanlah metode yang dapat menghancurkan semua jenis bakteri dan mikroorganisme.
Beberapa jenis bakteri yang tahan panas mungkin masih bertahan dalam makanan yang dipasteurisasi, sehingga pasteurisasi bukanlah jaminan keamanan mutlak. Oleh karena itu, pasteurisasi harus selalu dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan ketat untuk memastikan keamanan makanan yang dihasilkan.

