Cara Unik Berburu ala Suku Pedalaman di Indonesia, Ada yang Pakai Pisau Belati hingga Panah
JAKARTA, iNews.id - Cara unik berburu ala suku pedalaman di Indonesia menarik untuk diketahui. Apalagi, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku dan budayanya.
Saking banyaknya, suku pedalaman di Indonesia bahkan tidak bisa terhitung secara pasti. Setiap suku memiliki keunikan budaya tersendiri, termasuk dalam hal tradisi berburu.
Cara Unik Berburu ala Suku Pedalaman di Indonesia
Cara unik berburu ala suku pedalaman di Indonesia yang pertama dilakukan oleh suku pedalaman Papua. Biasanya, mereka membunuh binatang buruannya dengan menggunakan pisau belati.
Bahkan, bukan hewan kecil yang dibunuh menggunakan pisau, melainkan babi hutan. Pisau belati merupakan senjata tradisional berupa pisau yang dibuat dari tulang.
Pada umumnya, tulang pisau berasal dari tulang burung kasuari sementara bulu hewan tersebut digunakan untuk hiasan pisau. Pisau belati ini adalah alat pelengkap panah dan busur yang digunakan ketika berburu.
Selain untuk berburu, suku pedalaman Papua juga menggunakan pisau belati untuk berperang. Mereka masih hidup semi nomaden atau kerap berpindah-pindah tempat tinggal.
Budaya tradisional yang masih dipegang erat Suku Mentawai adalah berburu menggunakan panah. Uniknya, panah tersebut dibuat dari kayu dan anak panahnya dilumuri racun mematikan.
Ini merupakan senjata andalan Suku Mentawai yang membuat binatang buruan seperti babi hutan, monyet maupun rusa, langsung mati dalam hitungan detik.
Setiap jenis hewan yang akan diburu memiliki pilihan panah yang berbeda-beda. Misalnya, untuk hewan buruan di atas pohon, maka panah akan dibuat sangat runcing dan diberikan racun kental di ujung mata anak panah.
Sedangkan jika hewan yang diburu berukuran cukup besar, maka panah akan dibuat dari pelat besi yang memanjang. Dengan begitu, luka sayatan lebih parah dan mengeluarkan darah. Tetesan darah akan digunakan sebagai petunjuk jika hewan tersebut kabur.
Cara unik berburu ala suku pedalaman di Indonesia selanjutnya adalah dari suku Lamalera di Nusa Tenggara Timur. Suku ini memiliki tradisi berburu unik, yaitu berburu paus.
Meski kegiatan ini dilarang oleh petugas alam, Suku Lamalera sudah sangat familiar dengan kebiasaan memburu paus hingga tradisi ini mendarah daging sejak ratusan tahun silam.
Sebelum berburu paus, terdapat ritual doa dan pemotongan ayam hitam. Ada juga upacara adat untuk mendoakan agar perburuan paus berjalan lancar.
Biasanya, kegiatan berburu paus dilakukan di rentang bulan Mei - Oktober. Setelah mendapatkan buruan paus, hasil dagingnya akan dibagi-bagi dengan seluruh penduduk sesuai dengan sumbangsihnya kepada desa.
Kearifan lokal yang melekat pada Suku Dayak adalah tata caranya dalam kegiatan berburu. Ada sejumlah peraturan yang wajib dilaksanakan, di mana salah satunya Suku Dayak Meratus tidak berburu sebelum persediaan bahan makanan habis karena mereka mencintai hutannya dan menghormati alam.
Suku di Kalimantan ini menganggap bahwa alam akan memberikan seluruh kebutuhan yang diperlukan, tergantung dari pemanfaatan dan pengelolaannya. Sayangnya, budaya khas ini semakin banyak ditinggalkan oleh anak mudanya karena mereka lebih memilih berdiam di rumah dibanding keluar untuk berburu di hutan lebat.
Nah, sudah tahu kan apa saja cara unik berburu ala suku pedalaman di Indonesia?
