Hamas Konfirmasi Kematian Jubir Abu Ubaidah dan Pimpinan Mohammed Sinwar

Hamas Konfirmasi Kematian Jubir Abu Ubaidah dan Pimpinan Mohammed Sinwar

Global | okezone | Selasa, 30 Desember 2025 - 08:49
share

JAKARTA – Kelompok Palestina Hamas telah mengonfirmasi bahwa juru bicara sayap bersenjata al-Qassam, yang dikenal sebagai Abu Ubaidah, tewas dalam pertempuran dengan Israel pada awal tahun ini. Selain Abu Ubaidah, Hamas juga mengonfirmasi kematian mantan pimpinannya di Gaza, Mohammed Sinwar.

 

Dalam pernyataan video yang dirilis pada Senin (29/12/2025), Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengonfirmasi kematian juru bicara lamanya dan mengumumkan penunjukan juru bicara baru yang mengenakan masker.

Ini menandai konfirmasi resmi pertama atas kematian tokoh yang menjadi wajah strategi media kelompok tersebut selama perang dua tahun yang menghancurkan Gaza.

Dalam pernyataan itu, juru bicara baru mengungkapkan identitas asli Abu Ubaidah untuk pertama kalinya, dengan mengatakan nama aslinya adalah Hudhayfah Samir Abdullah al-Kahlout.

“Dengan bangga kami mengumumkan kemartiran pemimpin besar… Abu Ubaidah,” katanya, sebagaimana dilansir Al Jazeera. “Kami telah mewarisi gelarnya.”

 

Militer Israel mengatakan pada Mei bahwa mereka telah membunuh Mohammed Sinwar, adik laki-laki mantan pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Tiga bulan kemudian, mereka menyatakan Abu Obeida juga telah tewas.

Komandan Lainnya Tewas

Abu Ubaidah adalah tokoh kunci Hamas di Gaza, kerap merilis pernyataan tentang perkembangan medan perang, pelanggaran gencatan senjata, dan kesepakatan pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina pada awal tahun ini, selama gencatan senjata singkat yang secara sepihak dilanggar oleh Israel.

Pernyataan terakhirnya disampaikan pada awal September ketika Israel memulai tahap awal serangan militer baru ke Kota Gaza, menyatakan daerah itu sebagai zona tempur saat mereka menghancurkan ratusan bangunan tempat tinggal dan warga Palestina mengungsi secara massal.

Brigade al-Qassam juga mengonfirmasi kematian beberapa komandan berpangkat tinggi lainnya, termasuk Mohammed Shabanah, kepala Brigade Rafah, serta dua pemimpin lainnya, Hakam al-Issa dan Raed Saad.

Mereka termasuk dalam daftar perwakilan Hamas yang semakin bertambah dan dipastikan tewas oleh Israel dalam dua tahun terakhir, termasuk banyak pemimpin militer dan politik Hamas terkemuka, seperti pemimpin politik utama Yahya Sinwar; komandan militer Mohammed Deif, salah satu pendiri Brigade al-Qassam pada 1990-an; dan kepala politik Ismail Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran.

 

Pernyataan itu menyebut Mohammed Sinwar telah menggantikan Deif sebagai kepala staf brigade setelah kematian Deif, memimpin kelompok tersebut melalui apa yang digambarkan sebagai “fase yang sangat sulit” sebelum akhirnya ia sendiri terbunuh.

Sikap Gencatan Senjata

Juru bicara baru tersebut membahas situasi politik saat ini, menyatakan bahwa kelompok tetap berkomitmen pada gencatan senjata yang mulai berlaku lebih dari dua bulan lalu, meskipun ada apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran Israel yang berulang.”

“Rakyat kami membela diri dan tidak akan menyerahkan senjata mereka selama pendudukan masih berlangsung,” katanya, menolak seruan untuk perlucutan senjata. “Kami tidak akan menyerah, bahkan jika kami harus berjuang dengan kuku jari kami.”

Ia menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar mematuhi gencatan senjata dan memperingatkan bahwa hak kelompok tersebut untuk menanggapi pelanggaran adalah “terjamin.”

 

Sejak gencatan senjata pada 11 Oktober, setidaknya 414 warga Palestina tewas dan 1.145 terluka, sementara 680 jenazah ditemukan, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin.

Ditambahkan pula bahwa sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas meningkat menjadi 71.266, dengan 171.222 orang terluka.

Topik Menarik