Nah! Warga Nigeria Sebut Serangan AS Salah Sasaran, bukan Ngebom Lokasi ISIS
ABUJA, iNews.id - Warga Nigeria yang bermukim di dekat target serangan militer Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/12/2025) mengungkap, lokasi yang menjadi sasaran bukan daerah ISIS.
Beberapa warga Desa Jabo, Distrik Tambuwal, Negara Bagian Sokoto, mengatakan kepada CNN, kelompok ISIS tidak bermukim di daerah tersebut.
Mereka dikejutkan oleh ledakan keras dan kobaran api di langit sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Proyektil-proyektil besar menghantam ladang di dekat desa itu, mengguncang rumah-rumah warga dan memicu ketajutan.
Dahsyatnya ledakan membuat langit malam yang tadinya gelap menjadi terang-benderang seperti siang hari.
“Kami tidak bisa tidur semalam. Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata Suleiman Kagara, warga setempat.
Dia menambahkan desa tersebut tidak memiliki sejarah aktivitas ekstremis. Selain itu umat Islam dan Kristen hidup berdampingan secara damai.
“Di Jabo, kami menganggap orang Kristen sebagai saudara. Kami tidak mengalami konflik agama, jadi kami tidak mengharapkan ini,” ujarnya.
Bashar Isah Jabo, anggota parlemen negara bagian, juga menggambarkan wilayah itu sebagai komunitas damai.
"Tidak ada sejarah tentang ISIS yang diketahui, Lakurawa, atau kelompok teroris lainnya," ujarnya.
Dia menambahkan puing-puing bekas ledakan bom yang jatuh sekitar 500 meter dari satu-satunya rumah sakit utama memicu kepanikan luar biasa. Namun Bashar memastikan tidak ada korban jiwa.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan dahsyat dan mematikan tersebut pada Kamis malam waktu Washington.
Dia mengklaim militer AS menargetkan kelompok ISIS di wilayah tersebut. Komando Afrika AS Africom menyatakan operasi tersebut berhasil membunuh beberapa pejuang ISIS.
Kementerian Informasi Nigeria juga mengonfirmasi, serangan itu berkoordinasi dengan AS. Pasukan Nigeria melakukan "operasi serangan presisi" menargetkan tempat persembunyian ISIS di hutan Distrik Tangaza, Sokoto.
Pecahan amunisi yang digunakan untuk pengeboman jatuh di Jabo dan daerah lain di Negara Bagian Kwara.
Menteri Luar Negeri Nigeria Yusuf Tuggar mengatakan, Presiden Bola Tinubu menyetujui operasi tersebut, bertujuan untuk melindungi warga sipil, bukan menargetkan kelompok agama mana pun.









