Pascabencana, Polri Operasikan 24 Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
JAKARTA – Warga Kabupaten Aceh Tamiang mengalami darurat air bersih, usai bencana alam yang melanda wilayah tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pembangunan sumur bor terus dikebut.
Sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri mempercepat pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh Tamiang.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Erdi menjelaskan, bahwa pada hari ketiga pelaksanaan, terdapat tujuh titik sumur bor yang menjadi fokus penggalian dan pengoperasian di lokasi-lokasi prioritas.
“Hingga hari ini, jajaran Polri terus melakukan koordinasi, monitoring, serta analisa dan evaluasi (anev) secara intensif di Posko Polri untuk memastikan penggalian dan pengoperasian sumur bor berjalan tepat sasaran dan segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Erdi, Sabtu (20/12/2025).
Lokasi Sumur Bor Hari ke-3:
- Masjid Miftahul Jannah, Dusun Mesjid, Desa Payah Rahat, Kecamatan Banda Mulia
- Kampung Suka Mulia, Dusun Rukun, Kecamatan Banda Mulia
- Masjid Istiqamah, Kampung Suka Mulia, Kecamatan Bandar Mulia
- Kampung Suka Mulia, Dusun Keluarga, Kecamatan Bandar Mulia
- Masjid Nurul Iman, Kampung Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru
- Masjid Nurut Taqwa, Dusun Masjid, Desa Medang Ara, Kecamatan Karang Baru
- SD Suka Mulia Paya Raja, Desa Suka Mulia Upah, Kecamatan Banda Mulia
“Sampai hari ini, total 24 sumur bor Polri telah aktif dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat Aceh Tamiang, terutama di wilayah dengan kebutuhan air bersih paling mendesak,” tambah Erdi.
Sebelumnya, Kapolri menegaskan bahwa Polri diperintahkan untuk membangun 209 sumur bor di Aceh Tamiang sebagai bagian dari percepatan pemulihan pascabencana. Program tersebut merupakan bagian dari total 338 fasilitas sumur bor yang disiapkan Polri di Provinsi Aceh.
Selain pembangunan sumur bor, Polri juga membangun fasilitas sanitasi berupa 4 unit MCK di wilayah Sumatera dan 15 unit MCK di Aceh Tamiang. Fasilitas ini bertujuan mendukung kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK), sekaligus mencegah munculnya penyakit berbasis lingkungan.
Langkah cepat dan berkelanjutan ini menegaskan komitmen Polri untuk memastikan bantuan darurat segera dirasakan masyarakat serta menghadirkan kehadiran negara secara nyata di tengah warga yang tengah bangkit dari bencana.









