Cuaca Ekstrem, BPS Peringatkan Potensi Gagal Panen di Akhir 2025

Cuaca Ekstrem, BPS Peringatkan Potensi Gagal Panen di Akhir 2025

Terkini | inews | Senin, 1 Desember 2025 - 15:27
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan mengenai peningkatan risiko gagal panen menjelang akhir tahun 2025. Risiko ini dipicu oleh cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir yang telah menyebabkan banjir dan bencana alam, terutama di wilayah Sumatera.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, bulan November dan Desember 2025 memiliki risiko yang lebih besar terhadap kegagalan panen.

"Jadi risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025 termasuk di November dan Desember 2025 yang memiliki risiko lebih besar karena terkait cuaca ekstrem seperti adanya banjir, kemudian juga bencana di beberapa wilayah," kata Pudji, Senin (1/12/2025).

Pudji menyebut, bencana banjir dan tanah longsor yang kini melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara langsung berdampak pada gangguan lahan pertanian, termasuk persawahan atau pertanaman padi di wilayah tersebut.

Akibat seriusnya dampak bencana alam, BPS bahkan harus melakukan pengamatan lapangan melalui survei Kerangka Sampel Area (KSA) di tiga wilayah Sumatera yang terdampak.

"Saat ini sedang dilakukan perpanjangan pengamatan lapangan KSA untuk tiga wilayah yang terdampak tadi dan besaran luasan potensi gagal panen November akan disampaikan dalam rilis Januari 2026," ujar Pudji.

Berdasarkan perkiraan hasil KSA Padi Amatan per Oktober 2025, BPS memproyeksikan terjadinya kemerosotan luas panen padi hingga akhir tahun.

Luas panen diperkirakan turun dari 860.000 hektare pada Oktober 2025, menjadi 600.000 hektare pada November, dan turun lagi menjadi 440.000 hektare pada Desember 2025.

Produksi padi dalam satuan Gabah Kering Giling (GKG) diperkirakan merosot dari 4,72 juta ton pada Oktober 2025, menjadi 3,37 juta ton pada November, dan menjadi 2,47 juta ton pada Desember 2025.

Sejalan dengan GKG, produksi setara beras juga diperkirakan mengalami kemerosotan, dari 2,72 juta ton pada Oktober 2025, menjadi 1,95 juta ton pada November, dan 1,42 juta ton pada Desember 2025.

Topik Menarik