PM Malaysia Anwar Ibrahim Luncurkan Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri QV-E
KUALA LUMPUR, iNews.id - Produsen mobil Malaysia, Perodua, meluncurkan mobil listrik buatan dalam negeri, QV-E, Senin (1/12/2025). QV-E bisa dibilang mobil listrik buatan dalam negeri pertama Malaysia karena produk Proton sebelumnya masih menggunakan teknologi China.
Tak heran jika peluncuran mobil ini dilakukan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
QV-E, singkatan dari Quest for Visionary Electric Vehicle, dibanderol dengan harga 80.000 ringgit atau sekitar Rp323 juta, belum termasuk asuransi dan tidak mendapat baterai.
Dalam sambutan peluncuran, Anwar mengaku tersentuh oleh kemajuan pesat proyek ini.
“Saya sangat bangga,” ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg.
“Ini bukan hanya tentang peluncuran kendaraali listrik, tapi juga bagaimana hal itu dimungkinkan berkat kecerdasan, disiplin, dan kerja keras para talenta lokal kita,” ujarnya, lagi.
Mobil ini akan menggunakan baterai litium fosfat, menawarkan jangkauan hingga 445 km dalam kondisi terisi penuh. Baterai akan disewa kepada pemilik mobil, sehingga tak dimiliki.
“Konsep ini adalah solusi kami untuk mengurangi kecemasan saat memiliki kendaraan listrik baterai,” ujar CEO Perodua, Zainal Abidin Ahmad.
Mobil yang menghabiskan biaya pengembangan sebesar 800 juta ringgit dan akan diproduksi di pabrik terbaru Perodua.
Produksi awal akan mencapai 500 unit per bulan, dengan target peningkatan produksi menjadi 3.000 unit per bulan pada kuartal ke-3 2026.
Perodua merupakan produsen mobil Malaysia kedua yang meluncurkan kendaraan listrik. Perusahaan mobil pemerintah lainnya, Proton, meluncurkan mobil listrik e,MAS 5 pada Juni 2024.
Namun mobil itu masih mengadopsi banyak teknologi dari China. Sebesar 49,9 persen saham Proton dimiliki Geely Automobile Holdings.
Proton e.MAS 5 adalah model EV termurah di Malaysia, dengan harga mulai dari 56.800 ringgit.
Malaysia menargetkan penjualan mobil listrik mencapai 15 persen dari total pada 2030 guna membantu mencapai ambisi mencapai emisi nol karbon pada 2050.
Perodua bekerja sama dengan vendor dalam negeri untuk melokalisasi komponen kendaraan listrik hingga lebih dari 50 persen pada awal 2026 dan ditingkatkan menjadi 70 persen pada 2030.










