Profil Hendropriyono, Eks Kepala BIN yang Sebut Demo Didalangi Kekuatan Asing
JAKARTA, iNews.id - Profil Hendropriyono, eks Kepala BIN yang sebut demo didalangi kekuatan asing, kini menjadi sorotan publik. Pernyataan kontroversial tersebut dilontarkan oleh AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), terkait dengan aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR pada 25 dan 28 Agustus 2025.
Hendropriyono mengklaim bahwa terdapat pihak asing yang mengendalikan aksi protes tersebut melalui jaringan kaki tangan di dalam negeri.
Profil Hendropriyono
AM Hendropriyono, yang lahir pada 7 Mei 1945 di Yogyakarta, memiliki karier militer dan intelijen yang panjang. Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1967 dan pernah menjabat sebagai Kepala BIN pada periode 2001 hingga 2004. Selain itu, Hendropriyono juga pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Pada 2014, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Filsafat Intelijen oleh Sekolah Tinggi Intelijen Negara, menjadikannya satu-satunya Profesor Intelijen di dunia dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pernyataan Hendropriyono
Dalam pernyataannya yang dilontarkan pada Kamis (28/8/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Hendropriyono menyebutkan bahwa demo yang terjadi beberapa hari belakangan ini didalangi asing.
"Dalangnya dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam. Saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi pada waktunya nanti harus dibuka,” kata Hendropriyono.
Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik siapa pihak asing yang dimaksud, Hendropriyono mengindikasikan bahwa aktor non-negara tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan negaranya. Ia juga menegaskan bahwa upaya tersebut merupakan bentuk penjajahan gaya baru yang bertujuan melemahkan demokrasi dari dalam.
Profil Hendropriyono, eks Kepala BIN yang sebut demo didalangi kekuatan asing, kini menjadi topik hangat dalam perbincangan publik Namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang menguatkan klaim tersebut, sehingga memerlukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.










