5 Contoh Teks Argumentasi tentang Sampah, Inspirasi Menulis Esai dan Artikel Lingkungan

5 Contoh Teks Argumentasi tentang Sampah, Inspirasi Menulis Esai dan Artikel Lingkungan

Terkini | inews | Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:45
share

JAKARTA, iNews.id  - Inilah 5 contoh teks argumentasi tentang sampah penting dipahami karena persoalan sampah bukan sekadar urusan kebersihan, melainkan juga menyangkut kesehatan, lingkungan, hingga masa depan generasi mendatang. Sampah yang menumpuk tanpa dikelola dengan baik dapat menyebabkan banjir, pencemaran udara, penyebaran penyakit, bahkan memperburuk krisis iklim. Karena itu, isu ini perlu dibahas dengan pendekatan argumentatif, agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya solusi nyata.

Apa Itu Teks Argumentasi?

Sebelum masuk pada contoh, kita perlu memahami dulu apa itu teks argumentasi.

Menurut buku Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan (Kemendikbud, 2017), teks argumentasi adalah teks yang berisi pendapat atau alasan yang disertai bukti, data, dan fakta untuk meyakinkan pembaca tentang suatu hal. Tujuannya bukan sekadar menyampaikan opini, melainkan juga memengaruhi cara berpikir pembaca agar sepakat dengan pandangan penulis.

Ciri-ciri teks argumentasi

  • Memuat pendapat atau klaim yang jelas.
  • Didukung fakta, data, atau contoh nyata.
  • Bertujuan meyakinkan pembaca atau pendengar.
  • Biasanya diakhiri dengan simpulan atau penegasan kembali.

Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih mudah menyusun teks argumentasi yang kuat tentang isu-isu lingkungan, salah satunya persoalan sampah.

5 Contoh Teks Argumentasi tentang Sampah

1. Teks Argumentasi tentang Sampah Plastik

Sampah plastik menjadi masalah serius karena sulit terurai secara alami. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan lebih dari 60 juta ton sampah setiap tahun, dan sekitar 17 di antaranya adalah plastik.

Sampah plastik berbahaya karena mencemari sungai, laut, dan tanah. Hewan laut sering kali menelan plastik, yang akhirnya bisa masuk kembali ke rantai makanan manusia. Oleh karena itu, penggunaan plastik sekali pakai perlu dikurangi. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama, misalnya dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum isi ulang, dan mendukung kebijakan pengurangan plastik di pusat perbelanjaan.

Dengan demikian, mengurangi penggunaan plastik bukan sekadar gaya hidup modern, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjaga bumi.


2. Teks Argumentasi tentang Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga adalah penyumbang terbesar volume sampah di Indonesia. Ironisnya, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan, bahkan ke sungai. Akibatnya, sungai tersumbat dan menimbulkan banjir.

Jika setiap keluarga mau melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, persoalan ini bisa teratasi. Misalnya, sampah organik dapat dijadikan kompos, sementara sampah anorganik bisa dijual ke bank sampah. Dengan cara sederhana ini, volume sampah yang berakhir di TPA akan berkurang drastis.

Jadi, pengelolaan sampah rumah tangga sebenarnya tidak rumit, asalkan ada kesadaran dari masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah.


3. Teks Argumentasi tentang Sampah di Sekolah

Sekolah adalah tempat pendidikan, sehingga harus memberi contoh pengelolaan sampah yang baik. Namun, banyak sekolah masih menghasilkan sampah plastik sekali pakai dari jajanan siswa. Jika tidak ada aturan, sampah ini akan menumpuk di halaman sekolah dan mencemari lingkungan sekitar.

Pihak sekolah seharusnya membuat program sadar lingkungan, misalnya kantin wajib menggunakan wadah ramah lingkungan, siswa membawa botol minum sendiri, serta adanya lomba kebersihan kelas. Guru juga berperan penting memberikan edukasi tentang dampak buruk sampah kepada murid.

Dengan begitu, sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat menanamkan kebiasaan hidup bersih dan peduli lingkungan.


4. Teks Argumentasi tentang Sampah dan Kesehatan

Sampah yang menumpuk bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan. Sampah basah yang dibiarkan bisa menjadi sarang lalat, tikus, dan nyamuk. Hewan-hewan ini dapat menularkan penyakit seperti demam berdarah, diare, hingga leptospirosis.

Oleh karena itu, pengelolaan sampah harus menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat. Jika lingkungan bersih, maka biaya kesehatan juga bisa ditekan. Sebaliknya, jika sampah dibiarkan menumpuk, negara harus menanggung kerugian besar akibat meningkatnya kasus penyakit.

Maka, membuang sampah pada tempatnya dan mengelolanya dengan baik bukan hanya soal disiplin, melainkan juga investasi kesehatan.

5. Teks Argumentasi tentang Sampah dan Ekonomi Sirkular

Sampah sering dianggap barang buangan yang tidak berguna. Padahal, jika dikelola dengan benar, sampah bisa menjadi sumber ekonomi. Konsep ekonomi sirkular menawarkan solusi dengan mengubah sampah menjadi bahan baku baru. Misalnya, sampah plastik bisa diolah menjadi kerajinan, bahan bangunan, atau bahan bakar alternatif.

Di banyak daerah, bank sampah sudah terbukti membantu masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan. Warga yang mengumpulkan botol plastik, kardus, atau kaleng bisa menukar sampah itu dengan uang. Dengan demikian, sampah tidak lagi dianggap masalah, tetapi bisa menjadi peluang ekonomi.

Jika konsep ini diperluas, Indonesia tidak hanya akan mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka lapangan kerja baru.

Dari 5 contoh teks argumentasi tentang sampah di atas, kita bisa melihat bahwa persoalan sampah menyangkut berbagai aspek kehidupan: lingkungan, kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Sampah bukan sekadar masalah kebersihan, melainkan juga cermin kesadaran masyarakat.

Topik Menarik