Hore! 14.848 Pekerja di Malang Terima BSU, Kantor Pos Kebut Pencairan
MALANG, iNews.id - Sebanyak 14.848 pekerja di Malang menerima bantuan subsidi upah (BSU). Jumlah pekerja itu merupakan yang tercatat di Kantor Pos Malang.
“Hingga Selasa pukul 12.00 WIB siang tadi sudah ada 14.848 pekerja yang menerima bantuan upah dari pemerintah,” kata Wakil Kepala KCU Kantor Pos Malang Bambang Sulistio, Selasa (8/7/2025).
Dia mengungkapkan, jumlah pekerja itu bukan hanya dari pekerja yang berkantor di Malang, tapi juga dari luar Malang yang mengambil BSU di Kantor Pos Malang.
"Pekerja dari mana pun bisa mengambil meskipun perusahaan di Jakarta, tapi dia ngambil di sini bisa. Meskipun KTP-nya bukan Malang dia nggak masalah ngambil di sini," kata Bambang Sulistio.
Para pekerja yang akan mengambil BSU cukup menunjukkan KTP, setelah itu diverifikasi oleh petugas apakah calon penerima itu terdaftar atau tidak.
Jika terdaftar, kata dia, akan dilanjutkan dengan pendataan di aplikasi, akan diberikan barcode atau pemindai untuk dilakukan pencairan di loket, serta menerima bantuan upah Rp600.000 untuk dua bulan pencairan.
Profil Rospita Vici Paulyn, Ketua Sidang KIP yang Cecar KPU Solo soal Pemusnahan Dokumen Jokowi
"Pekerja nggak bisa diwakilkan harus ke sini sendiri sesuai KTP. (Penerima bantuan) Kebanyakan yang gak punya rekening, karena kan memang sebagian ada juga yang di Himbara kan bantuan upah subsidi. Jadi untuk para pekerja yang gajinya di bawah UMR,"' ucapnya.
Petugas membagi antrian sedemikian rupa guna menghindari antrian panjang. Antrian disengaja dibuat zigzag dengan dilengkapi tempat duduk bangku panjang.
Kantor Pos Layani Sampai Sore Hari
Guna melayani pekerja yang mengambil BSU, Kantor Pos Indonesia Malang mengerahkan 10 petugas, dengan jam operasional antara pukul 07.00 - 18.00 WIB setiap harinya.
"Kan alokasinya 34.651 penerima, hari ini kalau sampai tanggal 15 kita harus ngebut. Terbayar 14.448, sengaja sampai sore biar segera terbayar makanya jamnya panjang. Tanggal 15 harus selesai," katanya.
Banyaknya petugas yang bertugas membuat antrean panjang memang bisa diminimalisir. Bahkan dari pantauan Selasa siang, antrean penerima bantuan tidak sampai lima menit.
"Saya rasa nggak sampai 5 menit kalau lagi lengang seperti ini. Situasinya semua sistem normal, nggak ada masalah lancar-lancar saja nggak sampai 5 menit. 5 menit itu termasuk jalannya," katanya.










