30.000 Ribu Warga Israel Melarikan Diri ke Pulau Siprus pasca Serangan Iran

30.000 Ribu Warga Israel Melarikan Diri ke Pulau Siprus pasca Serangan Iran

Terkini | inews | Rabu, 18 Juni 2025 - 03:45
share

JAKARTA, iNews.id - Kabar terkini, banyak warga Israel melarikan diri ke Cyprus melalui jalur laut. Hal ini imbas dari serangan Iran ke Israel. 

Laporan Globe Eye News, lebih dari 30.000 warga Israel yang melarikan diri ke Pulau Siprus. Sedangkan, laporan kantor berita Haaretz milik Israel, mengatakan, mereka yang kabur tidak hanya warga Israel, tapi juga warga asing. 

Pelarian mereka menggunakan kapal pesiar, dan banyak di antaranya membayar ribuan shekel (puluhan juta rupiah) untuk mencapai pulau Siprus melalui laut.

Pulau Siprus terletak di Laut Mediterania Timur, bagian selatan Turki. Pulau ini secara politik terbagi menjadi dua bagian; Republik Siprus di bagian selatan yang mayoritas penduduknya adalah orang Yunani, dan Republik Turki Siprus Utara di bagian utara yang diklaim oleh Turki, tetapi tidak diakui secara internasional.

Karena perjalanan udara dari Israel masih ditangguhkan, warga Israel beralih ke rute pelarian laut, bergabung dengan jaringan informal dan mahal yang menawarkan jalur laut keluar dari negara itu.

Menurut Haaretz, marina Kota Herzliya telah secara efektif berubah menjadi "terminal keberangkatan mini" dalam beberapa hari terakhir. Pemilik kapal pesiar di Haifa dan Ashkelon juga mulai mengangkut kelompok warga Israel dan warga asing, dengan jumlah hingga 10 orang per kapal.

Laporan itu menambahkan, otoritas kependudukan dan imigrasi Israel tidak dapat menilai jumlah warga Israel yang melarikan diri dari negara itu dengan menggunakan kapal.

Harga untuk rute pelarian ini telah melonjak karena meningkatnya permintaan. Seorang warga Israel mengatakan kepada Haaretz, mereka dikenai biaya 2.500 shekel (sekitar Rp10,8 jutaan) per orang, sementara yang lain diminta membayar 6.000 shekel (sekitar Rp26 jutaan). 

Seorang kapten kapal pesiar berkata, "Ini masalah penawaran dan permintaan. Jika seseorang ingin membayar, mereka harus membayar." 

Pengungkapan Haaretz muncul setelah peringatan langsung dari angkatan bersenjata Iran pada hari Minggu (15/6/2025) yang mendesak para pemukim untuk segera mengungsi dari wilayah Israel. 

Dalam sebuah pernyataan, militer Iran memperingatkan bahwa Israel pasti akan menjadi tidak layak huni dalam waktu dekat dan menambahkan bahwa bunker sudah tidak akan memberikan keamanan.

Topik Menarik