Polres Pelabuhan Tanjung Priok Sosialisasikan Larangan Over Dimensi-Overload ke Sopir Truk

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Sosialisasikan Larangan Over Dimensi-Overload ke Sopir Truk

Terkini | okezone | Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:38
share

JAKARTA - Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggelar kegiatan Sosialisasi Over Dimension and Over Loading serta Safety Driving. Kegiatan ini dilakukan untuk membangun sinergi untuk keselamatan dan kelancaran arus logistik di wilayah tersebut. 

Sosialisasi ini melibatkan dua asosiasi penting dalam sektor transportasi dan logistik, yakni Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia (APTRINDO), dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI).

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing menekankan, komitmen Polres untuk mendukung perbaikan sistem transportasi di pelabuhan.

“Kami mengimbau kepada para pelaku usaha untuk melakukan peremajaan kendaraan, dan mengedukasi pengemudi terkait keselamatan berkendara," kata Martuasah, Sabtu (14/6/2025).

Ia juga mengusulkan, pembentukan grup komunikasi antar stakeholder sebagai sarana berbagi informasi dan penanganan cepat permasalahan lalu lintas.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengemudi tentang pentingnya keselamatan berkendara, Mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan kerja di wilayah pelabuhan. 

 

Lalu, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta mendorong penerapan sistem manajemen mutu dalam operasional transportasi barang.

“Sosialisasi ini bukan sekadar acara seremonial, tapi bagian dari upaya serius Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk menciptakan lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar di wilayah pelabuhan,” ujar Martuasah.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Martha Catur menegaskan, pentingnya kolaborasi antar stakeholder guna mengatasi permasalahan lalu lintas di wilayah pelabuhan.

“Setelah kejadian kemacetan yang sempat terjadi, kami menyadari perlunya sinergi yang erat antara Polri dan seluruh pihak terkait untuk mencegah terulangnya hal serupa,” ujarnya.

 

Di sisi lain, Ketua DPD ASDEKI DKI Jakarta Abdul Yacub, menyampaikan keprihatinannya terhadap waktu tunggu yang panjang di sejumlah depo, yang menjadi salah satu penyebab kemacetan.

“Saat ini waktu tunggu bisa mencapai 8 hingga 12 jam. Kami ingin menyuarakan permasalahan ini secara terbuka agar bisa dicari solusi bersama. Masalah bukan hanya di depo, tapi juga perilaku pengemudi seperti parkir sembarangan atau berhenti hanya untuk mengisi e-toll,” tegasnya.
 

Topik Menarik