Isu Pembelian Pesawat Tempur J-10C Buatan China Mencuat, Ini Kata Komisi I DPR

BANDUNG BARAT, iNews.id - Anggota Komisi I DPR Bidang Pertahanan, Hubungan Luar Negeri, Kominfo, Intelijen dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menyebutkan, belum ada rencana pembelian jet tempur J-10C dari China.

Hal itu diungkapkan TB Hasanuddin menanggapi isu rencana pembelian pesawat tempur J-10C buatan China. 

"Soal itu (Beli pesawat J-10C) belum ada," ucapnya yang ditemui usai pengukuhan pengurus Bapeksi se-Bandung Raya di Kampung Kancah RT 04/15, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Senin (9/6/2025).

Jet tempur J-10C diketahui menjadi perbincangan dunia internasional setelah terpublikasi dipergunakan pertempuran udara antara kekuatan militer Pakistan dan India beberapa waktu lalu. 

Dikabarkan aksi ciamik dari Jet tempur J-10C yang diterbangkan pilot Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga pesawat tempur Rafale buatan Prancis. 

Rafale merupakan pesawat tempur yang juga telah dibeli TNI untuk memperkuat TNI AU. Kontrak pembelian pun sudah berjalan untuk pembelian 42 unit Rafale sejak 2024.

Politisi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Jabar IX (Subang, Majalengka, Sumedang) ini menilai belum ada rencana pembelian J-10C mengingat pesawat tempur yang dibeli pemerintah sebelumnya juga belum hadir.

"Yang kita beli saja belum ada hadir (Rafael), jadi belum ada rencana beli J-10C," kata pria yang menyandang pangkat militer terakhirnya sebagai Mayor Jenderal TNI AD ini. 

Spekulasi pemerintah Indonesia bakal membeli pesawat tempur J-10C dari China memang jadi isu hangat di tengah kelanjutan nasib kesepakatan pembelian jet tempur F-15EX dari Amerika Serikat yang sebelumnya telah diumumkan.

J-10C dikenal sebagai jet tempur generasi keempat yang telah dimodernisasi. Selain memiliki kemampuan manuver tinggi dan tidak terlihat dari radar musuh, pesawat ini juga harganya lebih murah dibandingkan jet-jet buatan Barat seperti F-15EX atau Rafale dari Prancis.