Yuran Fernandes Lega Sanksi Larangan Bermain Dikurangi Jadi Hanya 3 Bulan
KAPTEN PSM Makassar, Yuran Fernandes, lega sanksi larangan bermain dikurangi jadi hanya tiga bulan. Sebelumnya, ia dijatuhi hukuman oleh Komite Disiplin PSSI (Komdis PSSI) dengan larangan bermain 12 bulan alias satu tahun!
Tak hanya larangan merumput, Yuran juga dikenai denda sebesar Rp25 juta. Hukuman itu dijatuhkan akibat unggahannya di media sosial usai laga PSS Sleman vs PSM Makassar.
Dalam unggahannya, Yuran mengkritik Liga Indonesia secara terbuka, yang kemudian mengundang perhatian luas dari publik sepakbola nasional. Namun, tak lama setelah itu, ia menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf.
1. Merasa Jauh Lebih Baik
Merasa sanksi yang dijatuhkan terlalu berat, PSM mengajukan banding agar hukuman Yuran dapat dibatalkan sepenuhnya. Meski tuntutan pembebasan penuh ditolak, Komite Banding PSSI akhirnya memutuskan untuk mengurangi masa larangan bermain menjadi tiga bulan.
“Saya merasa jauh lebih baik. Banyak orang di Indonesia menganggap hukuman 12 bulan hanya karena komentar tentang sebuah pertandingan itu tidak adil dan tidak masuk akal,” kata Yuran, dilansir dari laman resmi FIFPro, Sabtu (24/5/2025).
“Sekarang hukuman dikurangi menjadi tiga bulan dan dimulai sekarang, jadi sebagian besar masa hukuman akan jatuh pada jeda musim, dan saya bisa kembali bermain saat musim baru dimulai pada bulan Agustus,” sambung pemain asal Tanjung Verde tersebut.
2. Tersentuh
Yuran juga mengaku tersentuh oleh dukungan yang mengalir dari rekan-rekan sesama pemain, baik lokal maupun asing. Banyak dari mereka yang menyatakan solidaritas dan siap membantu dirinya menghadapi masa sulit tersebut.
“Banyak pemain lokal maupun asing di Indonesia mengirimkan pesan kepada saya, mengatakan, ‘Kami mendukungmu.’ Mereka bilang kalau saya butuh bantuan, mereka siap membantu,” aku Yuran.
“Bahkan sempat ada wacana untuk melakukan aksi bersama di Instagram untuk menunjukkan hukuman 12 bulan karena komentar itu berlebihan,” imbuh pemain berusia 30 tahun itu.
3. Tidak Ingin Rekam Jejak Ternoda
Meski begitu, Yuran sebenarnya tidak menginginkan ada rekam jejak terkena sanksi dalam kariernya sebagai pemain sepakbola. Ke depan, ia akan lebih bijak dalam berkomentar agar tidak ada pihak yang tersinggung.
“Meskipun tiga bulan lebih baik dari 12, saya tetap tidak ingin hal ini tercatat di CV saya,” tegas Yuran.
“Ini membuat saya merenung, meskipun saya tetap percaya pada kebebasan berbicara, saya seharusnya bisa menyampaikan pendapat dengan cara yang lebih bijak dan mempertimbangkan siapa saja yang bisa merasa tersinggung,” pungkasnya.