Profil Taku Eto, Menteri Pertanian Jepang yang Mundur gegara Bilang Tak Pernah Beli Beras
TOKYO, iNews.id - Profil Taku Eto, menteri Pertanian Jepang yang mengundurkan diri, Rabu (21/5/2025), terkait pernyataan kontroversialnya soal beras, menarik perhatian. Eto pekan lalu mengatakan bahwa dirinya tidak membeli beras karena selalu mendapat hadiah dari para pendukung.
Pernyataan itu disampaikan Eto saat warga Jepang tekena dampak lonjakan harga beras hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir. Tak pelak, Eto langsung menjadi target seraangan netizen dan kelompok oposisi pemerintah.
Profil Taku Eto
Biodata:
• Nama Lengkap: Taku Eto
• Tanggal Lahir: 1 Juli 1960
• Tempat Lahir: Prefektur Miyazaki, Jepang
• Pendidikan: Fakultas Ekonomi, Universitas Seijo (lulus 1985)
• Partai Politik: Partai Demokratik Liberal (LDP)
• Kursi Parlemen: Anggota Majelis Rendah sejak 2003, dari Distrik Miyazaki.
Karier Politik
Taku Eto memulai karier politiknya sebagai sekretaris ayahnya, Takami Eto, yang juga anggota parlemen. Ia terpilih sebagai anggota Majelis Rendah pada 2003 dan telah menjabat dalam berbagai posisi penting, yakni:
• Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2008–2009)
• Menteri Negara untuk Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2012–2014)
• Ketua Komite Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan DPR (2014–2016)
• Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe (2019–2020)
• Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di bawah Perdana Menteri Shigeru Ishiba (2024–2025).
Kontroversi dan Pengunduran Diri
Pada Mei 2025, Eto menghadapi kritik tajam setelah pernyataannya dalam sebuah seminar di Prefektur Saga bahwa ia tidak perlu membeli beras karena telah menerima banyak sebagai hadiah dari para pendukungnya.
Pernyataan ini dianggap tidak sensitif, terutama di tengah krisis harga beras yang melonjak hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir akibat panen yang buruk, inflasi pangan, serta meningkatnya permintaan terkait kunjungan turis.
Meski Eto mengklarifikasi bahwa ia merujuk pada beras cokelat dan tetap membeli beras putih untuk konsumsi pribadi, tekanan kuat dari publik dan kubu oposisi mendorongnya untuk mengundurkan diri.
Pengganti dan Dampak Politik
Setelah pengunduran diri Eto, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menunjuk Shinjirō Koizumi, mantan Menteri Lingkungan Hidup yang juga putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi, sebagai penggantinya.
Koizumi berkomitmen untuk segera menangani krisis harga beras dan menstabilkan pasokan pangan nasional. Insiden ini menambah tekanan pada pemerintahan Ishiba, yang sudah menghadapi penurunan popularitas menjelang pemilihan majelis tinggi pada Juli 2025.









