Intelijen AS Ungkap Israel Kemungkinan Akan Serangan Fasilitas Nuklir Iran
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mendapat informasi intelijen mengenai kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Israel dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan ancamannya terhadap Iran terkait program nuklir, terutama sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden AS.
Seorang sumber pejabat AS mengatakan kepada CNN, skenario serangan tersebut kemungkinan telah meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian belum jelas apakah kepimpinanan Israel telah membuat keputusan akhir tentang serangan, termasuk waktu dan target, atau belum.
Namun Israel tampaknya masih menunggu hasil perundingan Iran dengan AS mengenai program nuklir. Perundingan telah berlangsung emapt putaran dan akan berlanjut untuk pertemuan selanjutnya. Meski demikian sejauh ini belum ada hasil yang memuaskan.
Seorang sumber pejabat Israel mengatakan kepada CNN, pemerintahannya siap melakukan aksi militer terhadap Iran jika hasil kesepakatan tersebut tidak memuaskan Israel.
Masalahnya, Israel tak akan bisa melancarkan serangan ke Iran sendiri tanpa bantuan AS. Saat menggempur Iran pada tahun lalu, Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikuasai AS.
Selain itu jet-jet tempur Israel membutuhkan pesawat tanker AS untuk pengisian bahan bakar di udara serta bom berat untuk menghancurkan infrastruktur bawah tanah.
Laporan CNN juga mengungkap, AS telah membantu Israel dengan mengumpulkan informasi informasi intelijen yang cukup untuk mengambil keputusan menyerang fasilitas nuklir Iran. Namun seorang pejabat AS menegaskan, posisi pemerintah tidak mungkin membantu Israel melakukan serangan tanpa alasan yang jelas. Sejauh ini Iran tak melakukan provokasi besar apa pun.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Kazem Gharibabadi pada Selasa kemarin mengatakan pemerintah telah menerima proposal untuk putaran perundingan berikutnya. AS dilaporkan masih mempertimbangkannya.
Surat kabar Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, perundingan putaran kelima kemungkinan akan berlangsung di Roma, Italia, pada akhir pekan ini.