Penjualan Turun Dratis, Produsen Bir Guinness Lakukan Penghematan hingga Rp8 Triliun
IDXChannel – Produsen wiski Johnnie Walker dan bir Guinness, Diageo berencana melakukan penghematan sebesar USD500 juta (sekitar Rp8 triliun) hingga 2028. Penghematan itu dilakukan karena penjualan mengalami penurunan dalam beberapa tahun.
Dilansir Yahoo Finance, Senin (19/5/2025), Chief Executive Officer (CEO) Diageo, Debra Crew menyebut efisiensi ini akan membantu perusahaan menghasilkan arus kas bebas sekitar USD3 miliar per tahun mulai 2026. Dana tersebut akan digunakan untuk mengurangi utang dan memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham.
Di sisi lain, Diageo mendapat kabar baik kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS). Awalnya, Diageo memperkirakan akan terkena dampak sebesar USD200 juta per tahun akibat kenaikan tarif.
Namun, setelah penundaan rencana tarif untuk minuman seperti tequila dari Meksiko dan whisky dari Kanada, perkiraan dampak turun menjadi USD150 juta per tahun.
Produk-produk seperti Don Julio tequila dan Crown Royal whisky menyumbang sekitar 45 persen dari penjualan Diageo di AS. Untuk itu, jika tarif AS benar-benar diterapkan maka sangat berpotensi mengganggu rantai pasokan dan pendapatan.
Sementara itu, penjualan organik Diageo tercatat naik 5,9 di kuartal ketiga. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh lonjakan pengiriman ke Amerika Utara sebelum tarif baru diberlakukan.
Di tengah tantangan global dan kebijakan perdagangan yang berubah-ubah, Diageo tetap optimistis bisa mencapai target penjualannya. Perusahaan juga terus mencari cara agar bisa tetap kompetitif dan efisien, termasuk melalui efisiensi operasional dan penguatan merek di pasar utama.
(Ibnu Hariyanto)