Alami Kerugian hingga Rp75,81 Triliun, Nissan Pertimbangkan Tutup Beberapa Pabrik
IDXChannel- Nissan Motor dilaporkan mempertimbangkan menutup beberapa pabrik perakitan mobil di Jepang dan luar negeri sebagai bagian dari rencana restrukturisasi global. Upaya ini bertujuan untuk memangkas biaya operasional dan mengatasi kerugian finansial yang signifikan.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (18/5/2025), kabar penutupan itu diketahui dari laporan Surat kabar Yomiuri. Dua pabrik di Jepang yang dipertimbangkan untuk ditutup adalah pabrik Oppama, yang telah beroperasi sejak 1961, dan pabrik Shonan yang dioperasikan oleh Nissan Shatai.
Jika penutupan ini terjadi, Nissan tinggal memiliki tiga pabrik perakitan kendaraan di Jepang, yaitu di Tochigi dan dua pabrik di Fukuoka.
Sementara itu, Nissan mempertimbangkan untuk menghentikan produksi di pabrik-pabrik di Afrika Selatan, India, dan Argentina, serta mengurangi jumlah pabrik di Meksiko. Nissan berusaha untuk mengurangi jumlah pabrik produksi dari 17 menjadi 10 di seluruh dunia.
Restrukturisasi ini diumumkan setelah Nissan melaporkan kerugian bersih sebesar 670,9 miliar yen (Rp75,81 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025. Nissan juga akan memangkas sekitar 15 persen dari tenaga kerjanya secara global, yang setara dengan sekitar 20.000 pekerjaan.
Namun, informasi itu masih spekulatif dan belum ada keputusan resmi dari perusahaan. Nissan menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dengan para pemangku kepentingan dan akan mengkomunikasikan setiap informasi terbaru yang relevan jika diperlukan.
Langkah-langkah restrukturisasi ini mencerminkan perubahan strategi di bawah kepemimpinan CEO baru, Ivan Espinosa. Espinosa menekankan perlunya pendekatan yang lebih disiplin dan strategis untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar, sambil meningkatkan kemitraan dengan Renault dan Dongfeng Nissan.
(Ibnu Hariyanto)