Berkshire Hathaway Kurangi Saham di Bank-Bank Besar, Alihkan Fokus ke Konsumen-Industri
IDXChannel- Berkshire Hathaway melakukan perubahan signifikan pada portofolio sahamnya selama kuartal I-2025. Perusahaan milik Warren Buffett mulai menjual sejumlah saham di bank-bank besar Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari investopedia, Jumat (16/5/2025), berdasarkan laporan Formulir 13F yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Berkshire menjual 14,6 juta sahamnya di Citigroup. Selain itu, Berkshire Hathaway juga mengurangi kepemilikannya di Bank of America sebanyak 48,6 juta saham dan di Capital One sebanyak 300.000 saham.
Tak hanya itu, Berkshire melepas semua sahamnya di perusahaan fintech Brasil, Nu Holdings, serta mengurangi kepemilikan di Liberty Media Seri C Formula One, Charter Communications, DaVita, dan T-Mobile.
Berkshire mulai mengeser fokus dari sektor keuangan menuju perusahaan konsumen dan industri. Sebab, Berkshire meningkatkan investasinya di beberapa perusahaan konsumen dan industri.
Berkshire menggandakan kepemilikannya produsen minuman beralkohol di Constellation Brands menjadi lebih dari 12 juta saham. Berkshire juga menambahkan hampir 240.000 saham Domino's Pizza dan lebih dari 112.000 saham perusahaan elektronik Heico.
Selain itu, perusahaan memperluas posisinya di VeriSign, Sirius XM, Pool Corp, dan Occidental Petroleum. Berkshire bahkan melakukan investasi baru yang dirahasiakan, diperkirakan bernilai antara USD1–USD2 miliar.
Langkah ini memungkinkan Berkshire terus mengakumulasi saham tanpa mempengaruhi harga pasar. Strategi serupa pernah digunakan Berkshire saat berinvestasi di perusahaan seperti Chubb dan Chevron.
Kemudian, Berkshire mempertahankan posisinya di Apple, yang tetap menjadi investasi terbesar perusahaan dengan 300 juta saham senilai sekitar USD63 miliar.
Perubahan portofolio ini terjadi di tengah pengumuman Warren Buffett akan mengundurkan diri sebagai CEO Berkshire Hathaway pada akhir 2025. Meskipun demikian, saham Berkshire telah naik sekitar 12 persen sejak awal tahun, mengungguli indeks S&P 500 yang hanya naik 0,6 persen.
(Ibnu Hariyanto)