Jonathan Frizzy Jadi Tersangka Kasus Vape Obat Keras, Terancam 12 Tahun Penjara

Jonathan Frizzy Jadi Tersangka Kasus Vape Obat Keras, Terancam 12 Tahun Penjara

Terkini | inews | Senin, 5 Mei 2025 - 15:06
share

JAKARTA, iNews.id - Artis Jonathan Frizzy (JF) ditetapkan sebagai tersangka kasus vape mengandung obat keras berupa zat etomidate. Dia terancam hukuman 12 tahun penjara.

Jonathan dijerat Pasal 435 Subsider Pasal 436 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto Pasal 55 KUHP.

“Ancaman penjara maksimal 12 tahun (penjara) atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Dia menjelaskan, Jonathan ditangkap di wilayah Jakarta Selatan pada Minggu (4/5/2025). Jonathan diduga menggunakan obat keras yang terkandung dalam cairan rokok elektrik alias vape.

Terkait dugaan tersebut, Satresnarkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta sudah memeriksa sang aktor sebagai saksi pada 17 April 2025.

Pengungkapan kasus ini bermula dari kolaborasi Polres Bandara Soekarno-Hatta dan Bea Cukai pada Maret 2025.

Dari pendalaman itu, polisi mengamankan barang bukti berupa cairan vape dari luar negeri. Kasat Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Michael K Tandayu mengatakan cairan itu mengandung etomidate atau obat keras.

Zat tersebut merupakan anestesi intravena kerja pendek untuk induksi anestesi yang digunakan saat operasi. Selain itu, polisi juga sudah menangkap tiga pelaku berinisial BTR, ER, dan EDS.

"Tapi tiga pelaku ini bukan dari kalangan artis," ujar Michael.

Berdasarkan pemeriksaan ketiga pelaku, polisi mendapatkan informasi tambahan yang mengarah pada keterlibatan Jonathan Frizzy. Mantan suami Dhena Devanka itu kemudian diperiksa sebagai saksi untuk yang pertama kali pada 17 April 2025. 

"Kemudian pada 21 April 2025, kami melayangkan panggilan kedua kepada JF. Namun manajemen yang bersangkutan mengatakan, JF sedang dirawat di rumah sakit. Sampai sekarang, kami masih menunggu kabar dari JF dan manajemennya untuk jadwal pemeriksaan kedua," ujar Michael.

Topik Menarik