Polisi Datangi RS Lokasi Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter

Polisi Datangi RS Lokasi Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter

Terkini | okezone | Minggu, 20 April 2025 - 14:21
share

MALANG - Satreskrim Polresta Malang Kota melakukan bergerak menindaklanjuti laporan terduga korban pelecehan seksual oknum dokter. Polisi mendatangi Rumah Sakit (RS) Persada, di Jalan Raden Panji Suroso, kawasan Perumahan Araya, Blimbing, Kota Malang, pada Sabtu 19 April 2025.

"Pada Sabtu (19/4/2025) siang kemarin, kami telah mendatangi Persada Hospital. Jadi, kami melakukan pengumpulan alat bukti, dan petunjuk lainnya yang ada di rumah sakit tersebut," kata Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Muhammad Sholeh, Minggu (20/4/2025).

Pada pengecekan itu, Satreskrim Polresta Malang mengecek langsung ruang rawat inap yang diduga menjadi lokasi pelecehan seksual terjadi di kamar VIP Alamanda. Namun pada kunjungan kemarin, pihaknya baru melihat lokasi kamar dan belum memintai keterangan pihak rumah sakit.

"Kami belum memeriksa atau meminta keterangan dari saksi pihak rumah sakit. Kami sebatas masih cek TKP dulu, serta mengecek CCTV, kemudian menyusun rencana lidik (penyelidikan) serta sidik," ujarnya.

Pihaknya memastikan akan segera memintai keterangan dokter berinisial AYP, terduga pelaku pelecehan seksual. Saat ini pemanggilan akan segera disampaikan ke yang bersangkutan.

"Segera kami lakukan, terkait pemanggilan kepada terduga pelaku (dokter AY)," kata Sholeh kembali.

 

Di sisi lain, Tim etik Sub Komite Etik dan Disiplin RS Persada Malang dr. Galih Endra Dita mengungkapkan, di rumah sakit itu memang dilengkapi dengan berbagai kamera pengawas CCTV. Beberapa kamera berada di area publik, salah satunya di lorong menuju kamar - kamar rawat inap.

"Jadi ketentuan pertama CCTV tidak boleh memantau pelayanan dokter di ruang rawat inap, dan seterusnya. Itu asas kerahasiaan, tidak terpantau oleh CCTV. Yang terpantau cctv adalah di area publik, di lorong-lorong menuju kamar, tujuannya mengetahui siapa yang masuk dan keluar, serta apakah terjadi kekerasan," ucap Endra Dita, dikonfirmasi terpisah.

Tapi ia belum yakin gambar tiga tahun lalu, pada Selasa 27 September 2022 apakah masih tersimpan atau tidak. Sebab selama ini yang diketahuinya dokumentasi itu otomatis sudah hilang jika telah 3 tahun berlalu.

"Karena penyimpanan pun waktu juga tidak pernah permanen, paling dua minggu itu masih bisa dijadikan, kalau tidak ya otomatis terhapus, karena memang tidak boleh tersimpan lama," tandasnya.

Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter di Malang mencuat dari sebuah unggahan di media sosial Instagram @qorryauliarachmah, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang. Dimana ia yang tengah dirawat inap di Ruang Alamanda, RS swasta tersebut pada Selasa 27 September 2022 lalu didatangi seorang dokter berinisial AYP.

 

Dokter yang ditemuinya di ruang IGD itu lantas masuk ke ruangan rawat inapnya. Korban lantas diminta oleh terduga dokter ini membuka pakaian kimono yang didapat dari rumah sakit dengan alasan memeriksa kesehatannya, meski dokter yang bertugas bukanlah AYP.

Terduga pelaku juga sempat mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitifnya dengan ponselnya, tapi oknum dokter itu beralasan ia hanya berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi WhatsApp. Korban juga sempat diperiksa di area sekitar dadanya cukup lama dengan stetoskop, dalam keadaan terbuka.

Topik Menarik