Putin Puji Hamas karena Bebaskan Sandera Rusia, Warga AS Hilang di Gaza

Putin Puji Hamas karena Bebaskan Sandera Rusia, Warga AS Hilang di Gaza

Terkini | inews | Kamis, 17 April 2025 - 07:18
share

MOSKOW, iNews.id - Presiden Vladimir Putin berterima kasih kepada Hamas karena membebaskan sandera Rusia dari Gaza. Hamas membebaskan sandera bernama Alexander Trufanov, berkewarganegaraan ganda Rusia-Israel pada Selasa (15/4/2025).

Trufanov dibebaskan setelah ditahan selama 500 hari di Gaza. 

Putin secara pribadi juga mengucapkan selamat kepada Trufanov atas pembebasannya. Dia lalu mengatakan, pembebasan Trufanov terjadi berkat hubungan panjang Rusia dengan rakyat Palestina yang stabil.

"Kita perlu menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan politik Hamas karena telah menemui kami di tengah jalan dan melakukan tindakan kemanusiaan ini dan Anda dibebaskan," kata Putin.

Rusia, lanjut dia, telah melakukan segala upaya untuk membebaskan Trufanov dari Gaza. Pemerintahannya akan terus melanjutkan upayanya untuk membebaskan sandera yang tersisa.

"Saya berharap semua orang yang berada di posisi Anda akan bebas," kata Putin.

Sandera AS Hilang

Sebelumnya Hamas menyatakan seorang sandera Amerika Serikat-Israel hilang kontak di Gaza. Hamas tak bisa berhubungan lagi dengan unit di sayap militernya, Brigade Izzudddin Al Qassam, yang menahan sandera bernama Edan Alexander (21) itu setelah serangan sporadis pasukan Israel. 

"Kami mengumumkan telah kehilangan kontak dengan kelompok yang menyandera tentara Edan Alexander setelah serangan langsung ke lokasi mereka," kata Juru Bicara Al Qassam, Abu Ubaida.

"Kami masih berusaha menghubungi mereka saat ini," ujarnya, menambahkan.

Alexander merupakan pasukan cadangan Israel. Dia sempat muncul dalam video yang dirilis oleh Hamas pada Sabtu lalu. Dalam video itu dia memohon kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Donald Trump untuk merundingkan pembebasannya.

Israel mendesak Hamas agar segera membebaskan Alexander melalui proposal kesepakatan gencatan baru selama 45 hari. Hamas menolak proposal itu karena menganggap gencatan senjata sementara itu hanya akal-akalan Israel.

Hamas tidak menyebutkan kapan pastinya hilang kontak dengan Alexander. 

Dari 251 wawrga Israel yang disandera saat serangan lintas-batas Hamas pada 7 Oktober 2023, 59 orang masih diyakini masih ditahan di Gaza. Dari jumlah itu 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Lima sandera di Gaza diyakini memiliki kewarwarganegaraan ganda Israel-AS. Alexander diduga satu-satunya yang masih hidup.

Topik Menarik