5 Aksi Jamaah Islamiyah yang Resmi Dibubarkan, Bom Bali hingga Kedubes Australia
JAKARTA, iNews.id - Organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) resmi dibubarkan. Pengumuman pembubaran disampaikan para anggota senior JI melalui tayangan video yang dirilis pada 30 Juni 2024.
Video itu menampilkan 16 anggota senior JI. Mereka secara bersama mengumumkan kabar pembubaran kelompok teroris yang beroperasi di Asia Tenggara itu.
Lembaga think tank Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) membenarkan video tersebut.
Masih terlalu dini untuk mengatakan apa konsekuensinya, namun orang-orang yang menandatangani pernyataan tersebut dihormati dan memiliki kredibilitas di organisasi guna memastikan penerimaan yang luas, kata Jones seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/7/2024).
Adapun JI bertanggung jawab atas serangkaian pemboman di Indonesia dan Filipina. Berikut deretan aksinya sebagaimana iNews.id rangkum.
1. Bom Bali I
Tragedi Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2022. Dua ledakan terjadi bersamaan di Paddy's Pub dan Sari Club, Jalan Legian, Kuta, Bali pada 23.15 WIB.
Sejumlah bangunan yang berada dekat dengan lokasi ledakan bom juga terkena imbasnya. Terdapat beberapa bangunan yang mengalami kerusakan yang cukup parah.
Tak selang beberapa lama kemudian, ledakan kembali terjadi yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat pertama dan kedua. Ledakan ketiga terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, daerah Renon, Denpasar, Bali.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 202 orang yang mayoritas merupakan wisatawan dari sejumlah belahan dunia, meninggal. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
2. Bom JW Marriott
Pengeboman Jakarta 2003 atau disebut juga Pengeboman JW Marriott 2003 adalah peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada 5 Agustus 2003. Peristiwa terjadi pukul 12.45 dan 12.55 WIB.
Ledakan itu berasal dari bom bunuh diri dalam mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan melukai 150 orang.
CCTV Rekam Aksi Pencurian Motor di Palangka Raya, Pelaku Manfaatkan Kunci yang Masih Tertinggal
Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama 5 minggu. Hotel kemudian dibuka kembali pada 8 September 2003.
3. Bom Kedubes Asutralia
Aksi teror berikutnya yakni pengeboman di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di kawasan Kuningan, Jakarta, pada 9 September 2004. Sedikitnya sembilan orang tewas akibat peristiwa itu.
Para korban meninggal merupakan satpam di Kedubes Australia, pemohon visa, staf kedubes, hingga warga di sekitar lokasi kejadian. Tak hanya itu, ledakan bom juga merusak sejumlah bangunan di sekitar Kedubes Australia.
Pengeboman itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu berwarna hijau. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.
4. Bom Bali II
Bom bunuh diri kembali melanda Bali pada 2005. Sebanyak 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka akibat aksi teror di tiga lokasi tersebut.
Aksi teror itu dinilai tak sebesar tragedi Bom Bali I pada 2002. Hanya saja, peristiwa itu tetap menjadi sorotan dunia.
5. Bom JW Marriott dan Ritz Carlton 2009
Aksi teror berlanjut pada 2009. Saat itu, bom bunuh diri menyasar Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Peristiwa yang terjadi pada 17 Juli 2009 itu menewaskan sembilan orang dan melukai 50 lainnya. Para korban di antaranya merupakan warga asing.
Bom serupa yang tidak meledak ditemukan di kamar 1808 Hotel JW Marriott. Kamar itu ditempati oleh pelaku pengeboman yang ditempati sejak dua hari sebelum peristiwa terjadi.