Hukum Mengucapkan Shadaqallahul Adzim Setelah Membaca Al Quran

Hukum Mengucapkan Shadaqallahul Adzim Setelah Membaca Al Quran

Terkini | sindonews | Selasa, 25 Juni 2024 - 09:52
share

Sudah menjadi kebiasaan atau tradisi dalam masyarakat muslim kita, bila selesai membaca Al-Qur'an kemudian mengucapkan kalimat 'shadaqallahul adzim'. Mengapa demikian dan bagaimana hukumnya?

Kalimat

[arabOpen] [arabClose]

shadaqolloohul adhiim

Artinya: Maha Benar Allah Yang Maha Agung

Makna lain dari ucapan ini adalah: Benarlah (apa yang difirmankan) Allah Yang Maha Agung. Bisa pula berarti: Maha Benar Allah Yang Maha Agung dengan segala firman-Nya.

Bagaimana hukum membacanya? Sebagian ulama seperti Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berpendapat mengucapkan shadaqallahul adzim setelah membaca Al-Quran adalah bidah. Terutama jika dijadikan kebiasaan yang terus menerus.

Sedangkan jika sesekali karena ada keperluan, menurutnya tidak mengapa.

Demikian pula Syekh Al Utsaimin dan beberapa ulama Arab Saudi lainnya. Hujjah mereka, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak mencontohkannya. Mereka memasukkan ucapan setelah tilawah Al-Quran ini dalam kategori hadits:

[arabOpen] [arabClose]

"Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka amalannya tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, banyak ulama lain tidak sependapat dengan pendapat yang menghukumi bidah ini. Sebab ucapan itu tidak termasuk ibadah ritual karena pengucapannya tidak saat shalat melainkan saat tilawah Al-Quran sendirian atau membaca Al-Quran ketika pembukaan suatu acara.

Mayoritas ulama memperbolehkan mengucapkan shadaqallahul adzim usai membaca Al-Quran baik saat tilawah rutin maupun saat pembacaan ayat suci Al-Quran dalam pembukaan sebuah acara. Bukan hanya para ulama di Indonesia tetapi juga ulama Timur Tengah.

Syekh Dr. Abdul Ilah bin Husain Al-Arfaj justru menilai aneh ulama yang kurang konsisten dalam masalah bidah. Termasuk dalam hal ini membidahkan ucapan shadaqallahul adzim tetapi tidak membidahkan pembacaan ayat suci Al-Quran dalam pembukaan suatu acara. Padahal dulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat juga tidak mengawali pembukaan suatu acara dengan pembacaan ayat suci-Al-Quran.

Maka, sebagaimana pembacaan Al-Quran dalam pembukaan suatu acara tidak termasuk bidah, mengucapkan shadaqallahul adzim usai membaca Al-Quran juga tidak termasuk bidah.

Syekh Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Bidah fid Din secara khusus menjelaskan hal ini. Beliau menjelaskan, para ulama tidak mendapati ada perkara yang mungkar dalam hal ini. Bahkan yang kaum muslimin lakukan setelah membaca Al-Quran itu selaras dengan perkataan Ibnu Masud radhiyallahu anhu: Yang menurut umat Islam baik, itu baik pula di sisi Allah.

Juga berdasarkan dalil umum dari Al-Quran:

[arabOpen] [arabClose]

Katakanlah: shadaqallah. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (QS. Ali Imrah: 95)

Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa di antara adab menghormati Al-Quran adalah membenarkan Allah setelah membaca Al-Quran . Beliau berkata dalam kitab tafsirnya Al-Jami li Ahkamil Quran:

[arabOpen] : [arabClose]

Di antara menghormati Al-Quran ialah, jika seseorang selesai membacanya, ia membenarkan Tuhannya dan bersaksi bahwa Rasulullah telah menyampaikan Al-Quran, serta bersaksi bahwa Al-Quran adalah benar dengan mengucapkan; Shadaqta robbana wa balaghat rusuluka wa nahnu alaa dzaalika minasy syaahidin. Allohummajalnaa min syuhadaa-il qaa-imiina bil qisthi. Kemudian ia berdoa dengan doa-doa lainnya.

Jadi, menurut mayoritas ulama ini, tidak masalah mengucapkan shadaqallahul adzim usai membaca Al-Quran, bahkan termasuk bagian dari adab membaca Al-Qur'an.

Wallahu A'lam

Topik Menarik