Pegi Perong Salah Tangkap? Ayah Bersikukuh Anaknya di Bandung Saat Kejadian
CIREBON.iNewscilacap.id - Penangkapan Pegi Perong alias Pegi Setiawan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon tahun 2016 memicu kontroversi.
Sang ayah, Rudi Irawan, dengan tegas membantah keterlibatan anaknya dan menyatakan bahwa Pegi berada di Bandung bersamanya saat kejadian berlangsung.
Pengakuan Ayah Pegi
Rudi Irawan, seorang tukang bangunan, mengungkapkan bahwa Pegi telah bekerja dengannya sebagai kuli bangunan sejak lulus SMP. Pada tahun 2016, mereka berdua berada di Bandung untuk mengerjakan proyek pembangunan rumah. Pegi bahkan menyusul Rudi ke Bandung seminggu kemudian karena masih ada pekerjaan di Cirebon.
Rudi menjelaskan bahwa Pegi tidak pernah meninggalkan lokasi proyek di Bandung dan selalu berada di bedeng bersama rekan-rekan kerjanya. Ia juga mengetahui kabar pembunuhan Vina dan Eky dari rekan kerjanya dan menyaksikan video terkait bersama Pegi.
Bantahan Terhadap Kesaksian Aep
Rudi membantah kesaksian Aep, saksi kunci yang mengaku melihat Pegi di malam kejadian. Meskipun mengakui bahwa Pegi memiliki motor Smash warna pink seperti yang disebutkan Aep, Rudi menegaskan bahwa Pegi tidak berada di Cirebon saat kejadian.
Tanggapan Polda Jabar
Polda Jawa Barat merespons isu penangkapan Pegi dengan menegaskan bahwa Pegi adalah pelaku dalam kasus pembunuhan Vina. Polisi mengklaim memiliki bukti-bukti yang kuat, termasuk dokumen identitas dan ijazah, yang mengonfirmasi identitas Pegi.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, membantah adanya keterlibatan anak pejabat dalam kasus ini dan menekankan bahwa penyelidikan dilakukan secara transparan dan berdasarkan fakta, bukan asumsi.
Potensi Salah Tangkap?
Pernyataan Rudi Irawan yang didukung oleh bukti-bukti keberadaan Pegi di Bandung menimbulkan pertanyaan tentang potensi salah tangkap dalam kasus ini. Publik menuntut transparansi dan keadilan dalam proses hukum untuk memastikan bahwa kebenaran terungkap dan pelaku yang sebenarnya bertanggung jawab atas pembunuhan Vina dan Eky dapat diadili.
