Buntut Kecelakaan Bus Maut di Subang, Dedi Mulyadi Soroti Tiga Permasalahan Ini

Buntut Kecelakaan Bus Maut di Subang, Dedi Mulyadi Soroti Tiga Permasalahan Ini

Terkini | bandungraya.inews.id | Rabu, 15 Mei 2024 - 14:40
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi turut menyoroti kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang.

Dedi Mulyadi mengatakan faktor penyebab Kecelakaan yang merenggut 11 nyawa tersebut membuat pelajaran penting bagi semua pihak.

Kenapa ini terjadi? Musibah sih musibah, tetapi faktor yang menjadi penyebab musibah harus menjadi pelajaran penting bagi kita, katanya, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Rabu (15/5/2024).

Dedi menuturkan bahwa pada saat ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta, ia sempat mengeluarkan surat edaran larangan bagi sekolah di seluruh tingkatan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya wisata dibungkus dengan ragam ada study tour, ada perpisahan, yang dibuat sebagai dasar untuk membuat kegiatan bepergian ke luar kota.

Menurutnya, di dalam kegiatan tersebut ada tigs problem, yang pertama adalah study tournya sendiri gak kena karena kebanyakan wisata.

Study tour hari ini cukup menggunakan data-data yang ada di Google, media sosial, tinggal diakses, kita mau apa tinggal buka, seluruh pengetahuan ada disitu, jadi gak musim lagi bikin kegiatan seperti itu, ujarnya.

Yang keduanya adalah mereka yang tidak punya kemampuan, orang tuanya sudah mengeluarkan banyak biaya untuk sekolah, harus bayar ongkos bis, kemudian juga biaya nginep, biaya jajan, makin bertambah bebannya.

Kemudian berikutnya adalah standar bus, hari ini banyak sekali bis-bis wisata yang merombak dari bis tua menjadi bia wisata, tampilannya bagus banget, tapi kondisi di dalamnya itu tetap tua, sehingga rawan kecelakaan, rem blong itu menjadi langganan, bebernya.

Untuk itu, Dedi Mulyadi menilai semua ini merupakan pelajaran penting dan tidak boleh terulang lagi.

Ini pelajaran penting tidak boleh ada peristiwa serupa lagi, probelemnya cuma satu kita semua lalai, tandasnya.

Topik Menarik