Minahasa Hebat (HBAT) Bidik Pendapatan Naik 34 di 2024

Minahasa Hebat (HBAT) Bidik Pendapatan Naik 34 di 2024

Terkini | okezone | Rabu, 15 Mei 2024 - 12:59
share

JAKARTA - PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih Rp65,40 miliar pada 2024. Target pendapatan ini naik 34 jika dibandingkan dengan target pendapatan bersih pada 2023.

Pada 2023, Minahasa Membangun Hebat mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp37,50 miliar atau tumbuh 10,75.

Kenaikan pendapatan bersih tersebut seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara masif sehingga meningkatkan daya beli masyarakat yang didukung dengan percepatan proses pembangunan unit-unit rumah yang siap untuk dipasarkan.

Perseroan mampu mencatatkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp9,65 miliar, kendati melandai dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya Rp13,91 miliar seiring dengan meningkatnya biaya produksi yang disebabkan adanya kenaikan harga bahan baku.

Direktur Utama Minahasa Membangun Hebat Go Ronny Nugroho mengatakan, pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun adalah perwujudan kerja keras seluruh manajemen dalam penerapan strategi dan prinsip keberlanjutan. Pencapaian pendapatan tahun lalu juga positif, karena mampu merealisasikan hingga 77 dari target pendapatan bersih yang dipatok 2023 sebesar Rp48,9 miliar.

Seluruh jajaran manajemen berkomitmen merealisasikan target 2024 dan optimistis bisa tercapai dengan adanya dukungan beberapa indikator dari makro ekonomi dan keunggulan kompetitif kami, ujar Go Ronny NUgroho dalam Paparan Publik usai RUPST Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Beberapa indikator pendukung prospek bisnis 2024 yakni pertumbuhan ekonomi nasional di 2023 yang tumbuh 5,05 dan diprediksi terus berlanjut di 2024, khususnya sektor properti.

Selain itu, potensi sektor properti masih tinggi jika mengacu data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 yang menunjukkan kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (backlog) di Indonesia mencapai 12,71 juta rumah tangga.

Potensi kredit pemilikan rumah (KPR) juga masih tinggi karena setiap tahun ada sekitar 800.000 keluarga baru yang menjadi pasar potensial, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). Bank Indonesia (BI) juga memperpanjang pelonggaran rasio loan to value (LTV) KPR demi mendorong sektor properti. Khusus sektor properti di Sulawesi Utara, yang menjadi basis perusahaan, diprediksi bakal terus naik setelah di 2023 tumbuh 3,75.

Topik Menarik