Viral Penghentian Doa Bersama di Gresik, Begini Nasib ASN Perempuan yang Bubarkan Ibadah

Viral Penghentian Doa Bersama di Gresik, Begini Nasib ASN Perempuan yang Bubarkan Ibadah

Terkini | inews | Selasa, 14 Mei 2024 - 12:58
share

GRESIK, iNews.id - Video pembubaran ibadah doa bersama umat Kristen dalam rumah viral di media sosial. Lokasinya di Kompleks Perumahan Cerme Indah, Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 8 Mei lalu.

Dalam tayangan tampak seorang perempuan bersama anak dan suaminya menghentikan kegiatan ibadah. Belakangan diketahui perempuan tersebut seorang ASN yang bekerja sebagai tenaga pendidik di SMAN 1 Cerme,

Keributan akibat kesalahpaman berakhir damai. Kesepakatan ini setelah Muspika setempat bersama Kesbanglinas Gresik, Satintelkan Polres Gresik dan tokoh masyarakat menggelar mediasi melibatkan kedua belah pihak yang bertikai.

Mediasi berlangsung di Balai Desa Betiting, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik selama 3 jam. Hasilnya sejumlah kesepakatan di antaranya kedua belah pihak saling menghormati, menghargai dan memaafkan.

Kepala Desa Betiting Musholi mengatakan, keributan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Saat itu, keluarga Manurung sedang menggelar doa bersama di rumahnya dengan menghadirkan keluarga dekat dan sejumlah jemaah Gereja Protestan di Indonesia bagian barat (GPIB).

"Doa bersama ini sebagai ungkapan syukur karena keluarga Manurung sembuh usai menjalani perawatan medis di rumah sakit," ujarnya.

Gelaran doa bersama ini sudah meminta izin dan mendapat persetujuan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat. Namun saat ibadah keluarga Yoyok tetangganya mendatanginya dan meminta menghentikan kegiatan tersebut hingga menimbulkan perdebatan.

"Kericuhan reda setelah tetangga dekat berdatangan dan meminta kedua belah pihak saling bisa menahan diri," kata Musholi.

Menurutnya, kericuhan terjadi diduga akibat kesalah pahaman karena sejumlah mobil undangan parkir di pinggir jalan sehingga menggangu aktivitas keluarga Yoyok.

"Syukurlah, kesalahpahaman akhirnya berakhir damai dan kedua belah pihak saling bermaafan," ucapnya.

Sementara Kapolsek Cerme Iptu Andik Asworo mengatakan, video viral di media sosial bukan persekusi melainkan kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

"Sudah berdamai dan saling memaafkan. Kami berharap peristiwa ini, tidak terjadi lagi," ujarnya.

Informasi diperoleh, perempuan yang membubarkan ibadah tersebut ASN di SMAN 1 Cerme berinisial YS. Dia kini sudah dirumahkan (skorsing) dan terancam dimutasi. YS tercatat sebagai tenaga administrasi tata usaha di sekolah tersebut.

Selain itu, akun Instagram ASN perempuan tersebut juga dibanjiri komentar netizen.

"Sangatlah tidak pantas seorang ASN kerja di sekolah negeri, digaji dari pajak rakyat tapi INTOLERAN tidak paham pancasila, tidak hargai perbedaan dan tidak hormati hak ibadah agama lain. ybs sebaiknya tidak hanya dirumahkan, tapi dipecat dengan tidak hormat, karena bisa menularkan intoleransi ke murid murid sekolah.. terima kasih," tulis @permadiaktivis2 dikutip Selasa (14/5/2024).

Topik Menarik