Ini Hasil Pertemuan Para Pemimpin Uni Eropa Bahas Serangan Iran ke Israel
BRUSSELS, iNews.id - Pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (17/4/2024), mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Dewan Eropa juga setuju untuk memperluas sanksi terhadap Iran, termasuk berkaitan dengan rudal dan drone.
Dewan Eropa dengan keras dan tegas mengutuk serangan Iran terhadap Israel dan menegaskan kembali solidaritas penuh dengan rakyat Israel dan komitmen terhadap keamanan Israel serta stabilitas kawasan, demikian isi dokumen kesimpulan pertemuan Dewan Eropa, seraya menyinggung sanksi terbaru.
Para pemimpin Uni Eropa juga mendesak Iran serta kelompok-kelompok proksinya untuk menghentikan serangan. Mereka juga mengajak semua pihak di kawasan untuk menahan diri secara penuh dari tindakan apa pun yang bisa meningkatkan ketegangan.
Lebih lanjut Uni Eropa berkomitmen terhadap deeskalasi serta keamanan di kawasan.
Selain masalah Iran, para pemimpin juga menyoroti kondisi Jalur Gaza, Palestina, yang semakin memprihatinkan.
Dewan Eropa menegaskan kembali komitmen untuk mengakhiri krisis di Jalur Gaza tanpa ditunda-tunda, termasuk melalui gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat.
Para pemimpin juga menyerukan akses penuh, aman, dan tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza yang membutuhkan.
Uni Eropa juga menegaskan kembali dukungannya untuk berdirinya negara Palestina yang berdampingan dengan Israel atau solusi dua negara.
Uni Eropa tetap berkomitmen kuat terhadap perdamaian abadi dan berkelanjutan berdasarkan solusi dua negara, demikian isi dokumen.
Di bagian akhir, para pemimpin Uni Eropa siap bekerja sama dengan para mitranya untuk menghindari peningkatan eskalasi di Lebanon, menyatakan komitmen untuk mendukung negara tersebut beserta rakyatnya, termasuk dukungan terhadap reformasi. Dewan Eropa juga memperkuat dukungan terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon.
Selain itu Dewan Eropa menegaskan tekad Uni Eropa untuk membantu pengungsi keseluruhan termasuk dari Palestina, pengungsi lokal, dan kelompok rentan lainnya di Lebanon.
