Militer Israel Hancurkan Peralatan Medis dan Serang Tenaga Medis, Lebih dari 400 Nakes Tewas

Militer Israel Hancurkan Peralatan Medis dan Serang Tenaga Medis, Lebih dari 400 Nakes Tewas

Terkini | okezone | Sabtu, 6 April 2024 - 07:00
share

ISRAEL kembali melancarkan serangan terhadap sistem layanan kesehatan dengan menghancurkan Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tindakan tersebut telah menyebabkan kerusakan parah pada sistem layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Melansir dari Democracy in Europe Movement 2025 pada Sabtu (6/4/2024), pasukan Israel meninggalkan kompleks rumah sakit tersebut pada 1 April setelah pengepungan selama dua minggu. Selama pengepungan itu, mereka meneror pasien dan petugas kesehatan serta menghancurkan peralatan medis serta membunuh ratusan orang termasuk petugas kesehatan yang menangani cedera trauma akibat serangan Israel.

Dokter Mads Gilbert, seorang dokter yang aktif dalam gerakan solidaritas di Gaza, mengatakan bahwa serangan terhadap Al-Shifa adalah bagian dari upaya Israel untuk menguasai Palestina. Menurutnya, tujuan serangan itu tidak hanya merusak fasilitas kesehatan, tetapi mereka juga ingin menghancurkan hidup orang Palestina.

Selain menghancurkan rumah sakit, Israel juga telah menyerang petugas kesehatan. Lebih dari 400 petugas kesehatan telah tewas dan ratusan lainnya ditahan dan ditangkap sejak tanggal 7 Oktober 2023. Pasukan Israel bahkan memilih petugas kesehatan sebagai sasaran dalam serangan mereka, membuat mereka terpaksa menghindari identitasnya dengan cara mengganti pakaian mereka.

Pengepungan terhadap Al-Shifa juga memperburuk kondisi kesehatan dan sanitasi ribuan orang di Gaza. Dimana pasien yang terisolasi dipaksa untuk berbagi sumber daya yang sangat terbatas seperti satu botol air dibagi untuk 15 pasien. Kekurangan pangan yang semakin memburuk, sangat berdampak pada kesehatan masyarakat terutama oleh anak-anak.

WHO memperingatkan bahwa sebagian rumah sakit masih bisa memberikan layanan kesehatan, tetapi peningkatan kasus bayi yang baru lahir dengan berat badan yang sangat rendah, bisa meningkatkan adanya risiko kematian pada bayi.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap makanan bergizi, air bersih, serta perawatan medis yang memadai bagi ibu hamil. Dokter Amber Alayyan dari Doctors Without Borders (MSF) menekankan dampak psikologis jangka panjang dari kekurangan gizi pada anak-anak.

Dia menyatakan bahwa situasi saat ini mendorong banyak keluarga menggunakan alternatif yang tidak memadai untuk menyusui anak-anak mereka, yang berdampak pada kesehatan mereka dan juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis.

Topik Menarik