Viral Pernyataan Mbah Benu Imam Masjid Aolia, Mengaku Telepon Tuhan Tentukan Lebaran

Viral Pernyataan Mbah Benu Imam Masjid Aolia, Mengaku Telepon Tuhan Tentukan Lebaran

Terkini | inews | Sabtu, 6 April 2024 - 06:48
share

JAKARTA, iNews.id - Pernyataan Imam Masjid Aolia KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau lebih akrab dipanggil Mbah Benu usai memimpin Salat Idul Fitri 2024 viral di media sosial, Jumat (5/4/2024). Dia mengaku sudah menelepon Allah SWT untuk menentukan 1 Syawal.

Saya tidak pakai perhitungan. Saya telepon langsung kepada Allah Taala, ujar Mbah Benu dikutip dari akun Instagram @cekdrama yang mengunggah potongan video Antara TV, Sabtu (6/4/2024).

Ya Allah (hari ini) sudah tanggal 29 (bulan Ramadan), 1 Syawal-nya kapan? Allah Taala bercerita, tanggal 5 (April 2024), katanya lagi.

Selain itu, dia meminta para jemaah untuk tidak saling menyalahkan orang lain. Terutama, berkaitan dengan penetapan Hari Raya Idul Fitri.

Jangan menyalahkan orang. Ya kalau salah, tapi kalau benar malah dia yang untuk, kita jadi tertuduh, katanya.

Mbah Benu juga meminta jemaah Masjid Aolia dan masyarakat untuk terus menjaga dan merawat persatuan dan kerukunan satu sama lain.

Saling rukun, jaga persatuan, dan kesatuan dengan siapa saja, ucapnya.

Unggahan ini sontak menggegerkan publik. Banyak netizen yang mengomentari pernyataan Mbah Benu terkait 'menelepon' Tuhan.

"Yang lebih parah, pengikutnya. Masih ada aja yang ngikutin," tulis @cairxpress.

"Mbahnya nggak dibawa ke psikiater tha?," tulis @anggirospidia.

"Ini warga nya juga udah pada stress apa gimana?," tulis @adhityaibal_

"Herannya hari gini ada aja yang percaya dan jadi pengikutnya," tulis @desihardiyant.

Sebelumnya, jemaah Aolia di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY membuat geger karena sudah Lebaran pada Jumat (5/4/2024). Mereka juga sudah melaksanakan salat Idul Fitri dan telah memulai puasa Ramadhan sejak Kamis 7 Maret 2024.

Jemaah Aolia menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat 5 April 2024. Penetapan itu berdasarkan keyakinan pimpinan Jemaah Aolia yakni Mbah Benu atau Raden Ibnu Hajar Sholeh serta hitungan kalender yang mereka yakini.

Sebagaimana diketahui, pemerintah belum memutuskan 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024. Pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar rukyatul hilal dan Sidang Isbat Selasa, 9 April 2024. Sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1445 pada Rabu 10 April 2024. Sementara Nahdlatul Ulama memprediksi 1 Syawal 1445 jatuh hari Rabu, 10 April 2024.

Menantu Mbah Benu, Daud mengungkapkan, jemaah Aolia memang sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri, Jumat (5/4/2024) hari ini. Mereka menggelar salat id terlebih dahulu dibanding dengan umat Muslim lainnya. Semua itu berdasarkan keputusan dari Mbah Benu yang dipercaya memiliki kemampuan Laduni.

"Semua keputusan Mbah Benu kami ikuti. Beliau lebih tahu," katanya.

Tentang Jemaah Aolia Gunungkidul

Jamaah Aolia dipimpin langsung oleh Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu. Setelah itu, Mbah Benu disebut sebagai Mursyid atau guru.

Putra Ketiga Pengasuh Jemaah Aolia, Musa Assiqbillah mengatakan, jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama Jawa Tengah dan DIY, di mana mereka melaksanakan sholat Id bersamaan hari ini semua. Dia tidak bisa menghitungnya secara pasti karena jumlahnya sangat panjang.

"Kalau secara pasti saya tidak tahu karena sangat banyak. Di (Kecamatan) Panggang ada sekitar 10 titik," tutur dia kepada iNews.id beberapa waktu lalu.

Jemaah Masjid Aolia bukan sebagai organisasi. Jemaah Masjid Aolia menganut aliran Ahlu Sunah wal Jamaah. Jemaah Masjid Aolia terbentu sudah cukup lama yaitu sekira tahun 1983 saat itu dirinya belum lahir.

Disebutkan jika Mursyid Kyai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu keilmuannya secara Laduni yang turun tiba-tiba ke pribadi Raden Ibnu Hajar Sholeh. Karena Mbah Benu juga dibimbing oleh Mursyid-mursyid yang lain seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro dimakamkan di Gunung Turgi dan Sunan Pandanaran di Klaten.

"Beliau pernah mondok seperti di Pesantren Mbulus, pesantren daerah Maron Purworejo," ujarnya.

Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ilmu kasbi dan ilmu laduni. Ilmu kasbi dapat diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar, melakukan percobaan, dan lain-lain. Sementara itu, ilmu laduni bersifat rahasia dan diturunkan secara langsung dari Allah ke dalam hati seseorang.

Topik Menarik