RSI Sultan Agung Semarang Tangani 152 Kasus Demam Berdarah, Didominasi Anak-anak

RSI Sultan Agung Semarang Tangani 152 Kasus Demam Berdarah, Didominasi Anak-anak

Terkini | semarang.inews.id | Jum'at, 5 April 2024 - 15:10
share

SEMARANG, iNewsSemarang.id - RSI Sultan Agung Semarang telah menaangani 152 kasus Demam Berdarah (DB) pada awal tahun 2024. Penderita DB didominasi anak-anak.

Jika dihitung mulai bulan Januari, penderita demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang di rawat di rumah sakit RSI Sultan Agung semakin meningkat di bulan Februari.

Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang ,Prof Dr dr Agung Putra MSi Med menyebutkan, meski sempat cukup tinggi penderita demam berdarah di Rumah Sakitnya,namun kondisi tersebut mengalami penurunan saat ini ,yakni di bulan Maret dan April.

Jadi kita mendapatkan kasus demam berdarah dalam tiga bulan ini sejumlah 152 yang ekalasinya memang meningkat di bulan Januari terus Februari ,namun mulai di bulan Maret dan sekarang sudah mulai menurun lagi, katanya, Jumat (5/4/2024).

Dia menjelaskan penderita demam berdarah didominasi oleh anak-anak. Katagorinya kalau secara hitungan cukup tinggi, dimana prosentasenya pada anak anak,dimana 70 hingga 80 persen kita jumpai pada anak anak, jelasnya.

Untuk mencegah dan mengantisipasi penyakit demam berdarah,Agung Putra menghibau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Jadi kuncinya adalah lingkungan.Bagaimana kita melakukan kontroling lingkungan yang sehat,terutama perbesiahan air kebersihan air dan irigasi (saluran air), ujarnya.

Saat ini masih ada 11 pasien penderita demam berdarah yang dirawat di RSI Sultan Agung.Dari pantauan kondisi para pasien tersebut sudah membaik.

Trisnawati salah satu ibu pasien yang tinggal kawasan jalan Widuri Semarang mengatakan,tidak hanya anaknya yang terserang demam berdarah,sejumlah anak di kampungnya juga terserang demam berdarah.

Kemarin juga ada yang kena DB depan saya persis,trus depannya sananya juga,sama anak SMA yang kena.Pertama kakake trus adike.Ada 4 orang,kata Trisnawati.

Meski sudah cukup banyak yang terkena demam berdarah di wilayahnya,namun Trisnawati belum mengetahui upaya yang dilakukan oleh warga dan pemerintah setempat agar DB tidak menyebar. Saya sudah 4 hari nggak pulang,jadi gak tahu, ujarnya.

Topik Menarik