Mengejutkan! Ilmuwan Israel Temukan Tanaman Menjerit saat Dipotong

Mengejutkan! Ilmuwan Israel Temukan Tanaman Menjerit saat Dipotong

Terkini | inews | Jum'at, 5 April 2024 - 04:00
share

TEL AVIV, iNews.id Para ilmuwan menangkap suara jeritan tanaman saat dipanen. Bunyinya memang tidak sama dengan suara jeritan manusia, melainkan bunyi letupan atau bunyi klik pada frekuensi ultrasonik di luar jangkauan pendengaran manusia.

Yang lebih menarik lagi, suara tersebut meningkat ketika tanaman mengalami stres. Temuan itu diungkapkan para peneliti dari Universitas Tel Aviv di Israel, dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell.

Studi itu berlangsung pada tahun lalu. Dikatakan bahwa suara jeritan tersebut bisa menjadi salah satu cara yang digunakan tumbuhan untuk mengomunikasikan rasa gundah atau susah mereka kepada dunia sekitar.

Bahkan di lapangan yang sepi pun, sebenarnya ada suara-suara yang tidak kita dengar, dan suara-suara itu membawa informasi. Ada hewan yang bisa mendengar suara-suara itu, jadi ada kemungkinan banyak terjadi interaksi akustik (antarmakhluk hidup selain manusia), ungkap ahli biologi evolusi di Universitas Tel Aviv, Lilach Hadany, kepada Science Direct, belum lama ini.

Tanaman berinteraksi dengan serangga dan hewan lain sepanjang waktu, dan banyak dari organisme ini yang menggunakan suara untuk berkomunikasi, sehingga akan sangat kurang optimal jika tumbuhan tidak menggunakan suara sama sekali, ujarnya lebih lanjut.

Saat mengalami stres, tanaman mengalami beberapa perubahan dramatis. Salah satunya ditunjukkan lewat aroma yang kuat. Mereka juga dapat mengubah warna dan bentuknya.

Akan tetapi, Hadany dan timnya ingin mengetahui lebih jauh dari sekadar tanda-tanda yang sudah umum itu. Mereka penasaran, apakah tanaman juga menghasilkan suara ketika mendapat tekanan?

Untuk mengetahuinya, mereka mencatat hasil pengmatan terhadap tanaman tomat dan tembakau, baik dalam kondisi stres maupun tidak. Mereka menyimpulkan, ada kesusahan yang dialami tanaman ketika batangnya dipotong atau mengalami dehidrasi.

Para ilmuwan kemudian melatih algoritma pembelajaran mesin untuk membedakan antara suara yang dihasilkan oleh tanaman tanpa tekanan, tanaman yang dipotong, dan tanaman yang mengalami dehidrasi.

Tim tersebut menemukan bahwa suara tanaman yang mengalami gangguan tersebut terlalu tinggi untuk dapat didengar oleh manusia, dan dapat dideteksi dalam radius lebih dari satu meter, menurut laporan Science A lert.

Namun, masih belum jelas bagaimana tanaman menghasilkan suara-suara tersebut.

Sementara itu, peneliti juga menemukan bahwa tanaman yang tidak mengalami tekanan tidak mengeluarkan banyak suara sama sekali. Mereka hanya bersantai dan mengerjakan urusan mereka sebagai tanaman dalam senyap.

Topik Menarik