5 Fakta Dokter Perempuan di Jambi Tewas Kecelakaan karena Panik Diteriaki Maling

5 Fakta Dokter Perempuan di Jambi Tewas Kecelakaan karena Panik Diteriaki Maling

Terkini | inews | Rabu, 3 April 2024 - 05:37
share

MUARO JAMBI, iNews.id - Kematian seorang dokter muda perempuan di Jambi sungguh tragis. Dokter bernama Dwi Fatimahyen itu tewas setelah mobilnya menabrak tiang listrik dan rumah warga di kawasan Muaro Jambi karena panik diteriaki maling.

Kecelakaan tersebut terjadi tepatnya di Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi, pada Jumat (29/3/2024) malam, sekitar pukul 23.53 WIB. Video detik-detik saat korban, warga RT 3, Kelurahan Pasirpanjang, Danau Teluk, Kota Jambi itu dikejar warga dan mobil patroli polisi pun viral di media sosial.

5 fakta kecelakaan dokter perempuan di Jambi:

1. Kronologi Kecelakaan

Kronologi kecelakaan berawal saat korban berkendara dari arah Perumahan Pondok Cipta, dekat kawasan Simpang SPN Polda Jambi, Desa Pondok Meja, Muaro Jambi. Korban yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba dikejar warga dan meneriakinya maling.

Saat kejadian, polisi sedang berpatroli dan melakukan penyekatan. Melihat korban mengebut dan sejumlah pengendara motor mengejar mobil itu sambil meneriaki maling, polisi pun mengejar korban.

Korban yang panik akhirnya menabrak tiang listrik dan rumah warga. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

2. Keluarga Pastikan Mobil Dwi Fatimahyen Bukan Curian

Keluarga Dwi Fatimahyen menyayangkan tuduhan tidak berdasar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang tersebut meneriaki Dwi maling, padahal mobil yang dikendarai bukan curian seperti yang dituduhkan. Mobil pribadi itu miliknya dan BPKB mobil atas nama kakak korban, Ika Puji Astuti.

"Itu mobil atas nama anak saya. Bukan maling seperti yang diteriakkan orang," ujar Pasiman, ayah korban, Minggu (31/3/2024).

Pasiman juga menunjukkan bukti surat-surat kepemilikan mobil tersebut. "Tidak benar maling, ini bukti surat-suratnya," kata Pasiman.

3. Korban sedang Mencari Kontrakan untuk Usaha

Menurut keluarga korban, sebelum kecelakaan tragis itu, Dwi Fatimahyen sudah pamit dari rumah. Korban izin hendak ke rumah temannya. Dia berencana mencari kontrakan untuk membuka usaha klinik kecantikan di kawasan Bayung Lincir, Sumatra Selatan.

"Dia sempat pamit dari rumah, izin mau ke tempat temannya mau cari tempat kontrakan usaha di Bayung Lincir," kata ayah korban, Pasiman.

4. Korban sempat Menelepon

Ayah korban, Pasiman mengatakan, saat kejadian, putrinya sempat menelepon. Dia mengaku ketakutan karena ada warga dan polisi yang mengejar-ngejarnya di jalan. Namun, keluarga tidak mengetahui kejadian selanjutnya karena korban tidak lagi menghubungi.

5. Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas

Pasiman hanya bisa menangis di samping jenazah anaknya yang tewas kecelakaan usai mobilnya menabrak rumah warga di kawasan Muarojambi karena panik dikejar dan diteriaki maling. Sebagai orang tua, dia meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut, terutama orang-orang yang meneriaki anaknya maling mobil.

"Saya minta pihak berwajib mengusut tuntas dari adanya orang yang meneriaki maling hingga yang membuat anak saya celaka dan mengalami kecelakaan," ujarnya, Minggu (31/3/2024).

Topik Menarik