Misteri Kematian Santri di Jambi Terungkap, Korban Pembunuhan 2 Kakak Kelasnya

Misteri Kematian Santri di Jambi Terungkap, Korban Pembunuhan 2 Kakak Kelasnya

Terkini | inews | Sabtu, 23 Maret 2024 - 17:07
share

JAMBI, iNews.id - Ditreskrimum Polda Jambi berhasil mengungkap misteri kematian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, Ainul Harahap (13 tahun). Penyelidikan ini telah berlangsung empat bulan

Polisi menangkap dua orang yang diduga melakukan pembunuhan pada 14 November 2023. Keduanya merupakan kakak kelas korban.

"Dari hasil proses penyelidikan dari tanggal 17 hingga dua orang anak yang berkonflik dengan hukum dijadikan tersangka," ujar Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Sabtu (23/3/2024).

Dia mengatakan, kedua pelaku berinisial A (15 tahun) warga Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo dan R (14 tahun) warga Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.

Untuk mengungkap kasus anak dibawah umur tersebut, pihaknya tidak ingin sembrono dan memilih cara kehati-hatian. Bahkan, pihaknya harus memeriksa puluhan saksi.

"Ada 54 saksi, terdiri dari rekan korban, adik dan kakak kelas korban, pihak ponpes dan saksi dari dokter yang mengeluarkan surat kematian, baik yang di klinik, RSUD maupun dari Rumah Sakit Bhayangkara," katanya.

Sebelumnya, warga Tebo digegerkan dengan tewasnya seorang santri di rooftop lantai tiga asrama santri pondok pesantren. Mulanya, korban yang berasal dari Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir ini, diinformasikan tewas diduga karena tersengat arus listrik pada Selasa (14/11/2023).

Pihak keluarga yang curiga dengan kematian anaknya tidak terima dan memilih membuat laporan ke polisi. Atas persetujuan pihak keluarga pada Senin (20/11/2023), makam Ainul dibongkar polisi untuk menyelidiki penyebab utama kematian korban.

Menurut pihak keluarga, kematian anaknya sangat tidak masuk akal karena di sekujur tubuh putranya terdapat sejumlah luka tidak wajar.

Ironisnya lagi, keluarga juga tidak mendapatkan informasi yang jelas dari pihak pesantren jika anaknya tewas. Lebih prihatin lagi, pihak keluarga mendapat informasi kematian anaknya justru dari tetangganya.

Kemudian, pada 6 Desember 2023 keluar hasil autopsi. Hasil autopsinya berbeda dengan keterangan dokter di klinik saat mengeluarkan keterangan kematian korban.

Topik Menarik